SECUIL PENGALAMANKU SETELAH MENGIKUTI PELATIHAN TALENT DNA DARI ESQ
Oleh : Umarmono, S.Kep.,Ns.
Seperti hal pengalaman teman teman yang lain mengikuti pelatihan Talent DNA adalah sebuah pengalaman yang paling berkesan dalam hidup saya. Pelatihan ini tidak hanya membuka wawasan saya tentang potensi diri, tetapi juga memberi saya alat untuk mengenal lebih dalam siapa saya sebenarnya. Di awal pelatihan, saya diperkenalkan dengan konsep Talent DNA, yang menjelaskan bagaimana setiap individu memiliki keunikan dalam bakat, kepribadian, dan potensi. Salah satu momen yang paling menggugah adalah ketika saya diajak untuk mengeksplorasi definisi diri saya. Sebelumnya, saya sering merasa bingung dengan berbagai pilihan dalam hidup. Namun, melalui pelatihan ini, saya menjadi lebih memahami kekuatan dan kelemahan saya.
Saya belajar bahwa mengenali kelemahan bukan berarti merendahkan diri, melainkan memahami area mana yang perlu diperbaiki atau dikelola dengan bijak. Sebaliknya, kekuatan yang saya miliki adalah modal utama untuk berkembang. Misalnya, saya menyadari bahwa saya memiliki kemampuan analisis yang kuat, tetapi sering kali terlalu perfeksionis, sehingga memperlambat proses pengambilan keputusan. Dengan mengetahui hal ini, saya mulai belajar untuk menyeimbangkan kedua sisi tersebut. Selain itu, pelatihan ini sangat menyenangkan karena metode penyampaiannya interaktif. Saya diajak untuk berdiskusi, melakukan simulasi, dan refleksi. Dalam setiap sesi, ada momen-momen “aha” yang membuat saya semakin antusias. Salah satu aktivitas favorit saya adalah ketika kami diminta untuk memetakan kekuatan berdasarkan hasil tes bakat yang dilakukan sebelumnya. Melalui diskusi kelompok, saya menyadari bahwa orang lain juga memiliki tantangan serupa, dan dari situ kami saling berbagi tips untuk saling mendukung.
Kegunaan dari pelatihan ini begitu luas. Saya merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan, baik di bidang profesional maupun pribadi. Saya juga merasa lebih paham bagaimana berkomunikasi dengan orang lain, terutama dengan mereka yang memiliki gaya berpikir atau bekerja yang berbeda. Secara keseluruhan, pelatihan Talent DNA adalah pengalaman yang tidak hanya memperkaya wawasan saya, tetapi juga memberi arah baru dalam hidup saya. Rasanya seperti menemukan peta untuk menavigasi perjalanan hidup
dengan lebih terarah. Saya sangat merekomendasikan pelatihan ini kepada siapa pun yang ingin mengenal diri lebih baik dan menggali potensi mereka. Rasanya sungguh menyenangkan, bermanfaat, dan penuh inspirasi!
Ada sebuah semangat baru ke rumah sakit tempat saya bekerja. Pelatihan ini memberi saya pemahaman mendalam tentang diri sendiri—kekuatan, kelemahan, dan cara terbaik untuk memanfaatkannya. Pemahaman ini tidak hanya bermanfaat secara pribadi, tetapi juga berdampak besar pada cara saya bekerja dan berkolaborasi dengan rekan-rekan di rumah sakit. Di lingkungan rumah sakit yang dinamis dan penuh tekanan, setiap keputusan dan tindakan memiliki dampak besar. Dengan memahami kekuatan saya, seperti kemampuan berkomunikasi secara efektif dan menjaga ketenangan di situasi sulit, saya dapat lebih percaya diri saat menghadapi pasien atau bekerja sama dengan tim multidisiplin. Sebagai contoh, saat menangani pasien yang membutuhkan penanganan cepat, saya lebih mampu mengambil keputusan dengan tegas sambil tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan keluarga pasien.
Di sisi lain, pelatihan ini membantu saya mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah kecenderungan saya untuk terlalu detail, yang kadang memperlambat proses dalam situasi yang membutuhkan respons cepat. Dengan mengetahui hal ini, saya mulai belajar untuk lebih mempercayai anggota tim lain dan mendelegasikan tugas sesuai dengan keahlian mereka.
Manfaat lain yang saya rasakan adalah meningkatnya kepuasan kerja di tim. Saya sering mendengar rekan-rekan mengungkapkan rasa bangga karena mereka merasa kekuatan mereka diakui dan dihargai. Hubungan antaranggota tim pun menjadi lebih erat, karena kami mulai saling memahami perbedaan dan menghargai kontribusi masing- masing.Mengaplikasikan hasil pelatihan Talent DNA di rumah sakit tidak hanya membantu meningkatkan kinerja individu, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Kita menjadi sadar bagaimana strategi tentang membangun sinergi yang lebih baik dengan orang lain demi memberikan pelayanan terbaik bagi pasien.
Sekarang saya merasa lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan peran sebagai Kasi Penunjang Non Medis di rumah sakit. Pelatihan ini membantu saya memahami kekuatan dan
kelemahan diri, serta bagaimana keduanya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja di bidang yang saya kelola. Sebagai bagian dari manajemen, tanggung jawab saya mencakup pengelolaan berbagai layanan non-medis seperti logistik, keamanan, kebersihan, hingga fasilitas pendukung lainnya. Pelatihan Talent DNA memberikan saya wawasan tentang bagaimana mengelola tim yang beragam, sekaligus meningkatkan efektivitas operasional di bidang penunjang non-medis.
Salah satu kekuatan yang saya temukan dalam diri saya adalah kemampuan berpikir strategis dan mengelola detail operasional dengan baik. Dengan kekuatan ini, saya lebih mudah memetakan kebutuhan rumah sakit, seperti memastikan logistik berjalan lancar atau sistem keamanan tetap optimal. Sebagai contoh, ketika rumah sakit menghadapi lonjakan pasien, saya dapat merancang solusi cepat untuk mengoptimalkan pengadaan dan distribusi alat kesehatan tanpa mengorbankan kualitas.
Namun, pelatihan ini juga membantu saya menyadari kelemahan saya. Salah satunya adalah kecenderungan untuk ingin menyelesaikan banyak hal sendiri, yang terkadang membuat saya kewalahan. Dengan menyadari hal ini, saya mulai belajar mendelegasikan tugas kepada tim dengan lebih bijaksana. Saya memastikan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan bakat dan kekuatan individu dalam tim, sehingga pekerjaan bisa diselesaikan lebih efektif dan efisien. Salah satu implementasi nyata dari pendekatan ini adalah dalam pengelolaan kebersihan dan keamanan. Melalui diskusi dengan tim, saya mengidentifikasi siapa yang memiliki keahlian dalam perencanaan operasional dan siapa yang lebih kuat dalam eksekusi di lapangan. Hasilnya, tim bekerja lebih harmonis, dan saya bisa fokus pada perencanaan strategis tanpa harus terjebak dalam urusan teknis harian. Selain itu, saya juga mulai menerapkan pendekatan yang lebih personal dalam memimpin. Dengan memahami bahwa setiap anggota tim memiliki "DNA" keunikan mereka, saya mendorong mereka untuk mengembangkan kekuatan masing-masing. Contohnya, saya memberikan pelatihan tambahan kepada anggota tim yang memiliki potensi dalam manajemen logistik, sehingga mereka merasa lebih dihargai dan berkembang.
Penerapan konsep Talent DNA ini memberikan dampak positif yang signifikan. Operasional penunjang non-medis di rumah sakit menjadi lebih terorganisir, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan. Hubungan saya dengan tim juga semakin solid karena ada saling
pengertian dan penghargaan terhadap peran masing-masing. Pengalaman ini menunjukkan bahwa memahami dan memanfaatkan kekuatan diri, serta mengenali kelemahan dengan bijak, adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan, terutama di bidang manajemen. Dengan pendekatan ini, saya tidak hanya merasa lebih produktif, tetapi juga lebih mampu menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan berorientasi pada hasil. Pelatihan Talent DNA benar-benar menjadi katalis bagi perkembangan pribadi dan profesional saya.