CAPACITY BUILDING RSUD AJIBARANG MEMBANGUN MENTALITAS BEKERJA YANG BERFOKUS PADA TITIK FITROH
Harris hotel ,- Setiap pagi, sore dan kadang malam kita berangkat bekerja menuju ladang kemakmuran yang luas, kemakmuran yang Allah berikan kepada kita untuk bisa melakukan hal “Menolong tanpa diminta dan menolong tanpa meminta”. Dimanakah ladang kemakmuran kita ? Tentunya di rumah sakitlah tempatnya, inilah ladang yang Allah berikan kepada kita, ladang menuju alam yang benar-benar kekal, ladang tempat kita memberatkan timbangan kebaikan.
Inilah yang kadang tidak kita sadari ladang kemakmuran sejatinya, kadang kita hanya berpikir, apa secara materi yang kita dapatkan. Inilah sumber permasalahan bagaimana kita bisa memberikan pelayanan yang baik, ikhlas dengan senyuman, ikhlas dalam bersikap, ikhlas dalam menghadapi masalah, dan ikhlas menerima kritikan.
Bagaimana caranya ? Inilah bagaimana kita membangun tittik fokus dalam bekerja. Sebagai perumpamaan yang indah saat kita berada disebuah ruang pertemuan dan kita mengeluhkan didalam diri kita bahwa banyak teman-teman selama mengikuti pertemuan mereka memainkan peralatan komunikasinya (gadget), kita saksikan mereka ada yang tersenyum sendiri. Apa yang terjadi ? Hasil pertemuanpun tidak akan banyak memberikan manfaat, mengapa ? Karena kitapun tidak benar-benar mengikuti pertemuan tetapi sibuk memperhatikan peserta yang lain, apalagi peserta yang sibuk dengan gadgetnya. Coba kalau seluruh peserta diberikan jarum dengan benangnya dan mereka disuruh masukan benang kedalam lobang jarum secara bersamaan, saya yakin mereka akan fokus pada titik fokus lubang jarum dan ujung benang untuk bisa masuk secara tepat. Inilah tugas berat kita, kalau kita bisa membangun sumber daya kita dengan mengedepankan apa yang menjadi tujuan sejatinya, Insya Allah semua akan fokus dalam pekerjaannya dengan ringan. Membangun zero mind kepada seluruh civitas rumah sakit bahwa tujuannya semua karena Allah, bahwa kehidupan ini hanya masa transit untuk mengumpulkan modal menuju kehidupan yang kekal yang telah Allah janjikan kepada umatnya. Manakala ini sudah terbangun, semua akan ringan dan mudah untuk dilakukan, akan ringan kita mengucapkan “Assalamu’alaikum Bapak, ibu, dokter, Pak, dan lainnya”, akan ringan kita mengatakan “Bapak, ibu ada yang bisa saya bantu ?” akan mudah untuk menarik bibir kita kekanan dan kiri sedikit untuk memberikan senyuman kepada siapapun yang kita hadapi, akan selalu menuntut ilmu untuk kemajuan dalam memberikan pelayanan, akan mengedepankan diskusi secara sabar tanpa berusaha untuk menyalahkan, akan mudah untuk bekerja sama satu dengan yang lain, akan saling mengisi kekurangan satu dengan yang lainnya, dan akan menghargai pimpinan dan pimpinanpun akan mudah untuk menyayangi partner kerja sesuai tupoksinya. Mengapa demikian ? Karena kita percaya bahwa semua yang kita lakukan itu adalah sumber pahala, pahala yang melimpah, ladang yang Allah berikan kepada kita, dan kitapun yakin bahwa dengan kita ikhlas dalam memberikan pertolongan maka Allah pun akan selalu memberikan pertolongan kepada umatnya yang ikhlas.
Bagian dalam melepaskan beban menuju titik fokus hanya kepada Allah
Bagaimana kita bisa membangun itu semua ? Instalasi Diklat dan PSDM bekerja sama dengan sie Kepegawaian telah membangun konsep itu semua dalam “Capacity Building RSUD Ajibarang : Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe”. Tim Zero sebagai tim Diklat yang dikhususkan untuk membangun kualitas SDM terus bersiap diri berlatih untuk melaksanakan tugas ini, diantaranya dalam "Self Aplication Zero Team" di Palawi Guest House, latihan rutin di aula diklat untuk melaksanakan rundown acara. Capacity Building ini direncanakan untuk 6 angkatan termasuk didalamnya CPNS yang baru masuk.
Bagian pertama tentang konsep “I know you and You know me” yaitu bagaimana antar pegawai untuk bisa saling mengenal satu dengan yang lainnya sehingga akan mudah untuk berinteraksi membangun sebuah team work untuk lebih cepat mencapai sebuah visi dan misi. Pada kesempatan ini juga dibangun sebuah pondasi akan posisi kita bahwa saat ini semua bukan siapa siapa, melemparkan sejauh-jauhnya beban dan posisi kita, tetapi memposisikan sebagai makhluk Allah yang sedang berusaha untuk menjadi lebih baik, yang merindukan syurga, yang mudah untuk tersenyum. Kitapun kuatkan dengan yel-yel Sahabat Hebat-“Menolong tanpa diminta, menolong tanpa meminta”, sedangkan yel-yel sahabat ceria-“Lepaskan beban kita, tebarkan senyum kanan dan kiri yeyeyeyeyeyey” serta sahabat hebat yang ceria-“Asslamu’alaikum” dengan posisi yang telah ditentukan dalam berinteraksi dengan customer.
"I know you and you know me"
Konsep kedua dengan menguatkan tujuan sebenarnya kita dalam menjalani kehidupan ini, yaitu melalui teknik “Zero Mind Proses”. Proses ini mengingatkan kembali tujuan sebenarnya kita hidup untuk siapa, kepada siapa kita akan kembali, bagaimana perjuangan orang tua kita, bagaimana memandang orang-orang disekitar kita, dan bagaimana menjadikan diri kita sebagai harta yang melimpah dengan menjadi anak sholeh dan sholekhah yang akan selalu mengalirkan pahala untuk orang tua kita dan ujungnya benar-benar fokus semua ini diperuntukkan hanya kepada Allah SWT, sehingga kita akan berusaha sekeras mungkin membuat Allah dan Rosul bangga atas apa yang kita lakukan.
Setelah pola pikir kita, benar-benar zero hanya untuk Allah, kita mulai bangun kepercayaan diri peserta dengan “Self Aplication” yaitu menyadari kekuatan yang dimiliki oleh seluruh peserta bahwa semua kita ini manusia hebat yang diciptakan oleh Allah. Kita bangun bagaimana mereka bisa mengaplikasikan diri dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dengan tetap mengedepankan 3S (Senyum, Salam dan Salaman) tanpa mereka sadari bahwa mereka sudah bisa berbicara didepan forum orang-orang yang hebat. Menggali dan kemampuan menceritakan, melepaskan beban dalam permasalahan yang dihadapi dengan vasilitator menguatkan dalam kemampuan sebagai sahabat yang mau mendengarkan.
Game pass potition : Tim Vasilitator dibandingkan dengan peserta, membutuhkan, kepercayaan, kekuatan, kecepatan, pola kerja yang terencana, dan leadership yang baik"
Pada sesi berikutnya kita bangun “Self Performance” yaitu kemampuan memberikan 3S secara istikomah dalam kondisi apapun, sedih, susah atau hal apapun yang kadang muncul dalam diri kita. Stik es krim adalah modal kita untuk membangun senyum yang indah, senyum yang ikhlas, senyum yang istikomah. Senyum adalah ladang ibadah yang sangat murah dan mudah, sehingga akan kita katakan mengapa kita tidak bisa. Sedangkan Salam “Assalamu’alaikum wr wb” atau selamat pagi/siang/malam adalah bentuk doa kepada siapapun yang kita hadapi, doa inipun adalah perintah suci untuk diri kita karena doa yang sama akan mengalir untuk diri kita. Sedangkan Salaman adalah bentuk keakraban dari kita dengan orang yang kita temui sehingga akan menimbulkan loyalitas bagi pelanggan ataupun membangun sebuah team work yang kuat dalam diri kita.
Semua ini kita bangun dalam suasana yang khidmat, tenang dan mengena sehingga akan menimbulkan budaya untuk kita semua, oleh karena itu kita bangun pada suasana malam hari yang tenang dan syahdu.
Kita adalah makhluk yang lemah, yang hanya bisa memohon dan berusaha. Oleh karena itu dalam waktu yang mustajab kita bangun kebersamaan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan sholat tahajud berjamaah, berdzikir kepadaNya, serta berdoa memohon ampunan dan hajat lainnya. Pengisian rokhani kita lanjutkan dengan sholat subuh berjamaah dan ceramah kerokhanian.
Tubuh yang sehat maka terdapat jiwa yang sehat, inilah sebuah prinsip menjaga tubuh agar tetap bugar oleh karena itu olah raga adalah hal yang vital. Senam peregangan dilanjutkan dengan senam maumere dan pinguin adalah hal yang cocok sekalian membangun keakraban di pagi hari.
Pada proses Capacity Building inipun kita bangun dengan suasana yang senang, ceria dan tertawa yang tanpa sadar telah kita masukan apa yang kita tuju yaitu menolong tanpa diminta menolong tanpa meminta dalam kegiatan “Happy Fun Game”
Kebersamaan Tim Vasilitator dan Peserta dalam foto bersama dari Balkon
Pada proses pertama adalah dengan memperagakan game yang mempunyai tujuan bagaimana kita membangun sebuah tim, menentukan kepemimpinan, menentukan perencanaan, membangun komitmen kejujuran, kebersamaan, kepercayaan, keikhlasan, kerja keras dan tawakal kepada Allah SWT. Banyak game yang diperagakan diantaranya, gim paralon air, piring bolong, gelas bolong, holahop, pass potition, menggambar dan lainnya yang semuanya mengandung makna dalam sebuah permainan. Setelah game ini maka akan ditentukan kelompok mana yang akan diberangkatkan lebih dahulu dengan menampilkan yel-yel masing-masing kelompok.
Pos pertama yaitu mengenai “self aplication” pos ini lebih mengedepankan praktek apa yang telah dipelajari semalam, menggali kembali kekuatan yang dimiliki masing-masing peserta, kemampuan menceritakan pengalaman hidup, berusaha menjadi pendengar yang baik dan juga menceritakan mengenai makna luhur yang terkandung dalam permainan game yang telah dilaksanakan. Kadang karena terlalu dalam dalam pos ini peserta terbawa emosi dengan isakan tangisnya.
Pos kedua tentang “Self Performance” kembali mempertegas menampilkan kemampuan dalam melayani dengan 3S nya. Pada kesempatan ini juga akan dikenalkan mengenai tak kenal maka tak sayang, yaitu tentang kerumahsakitan. Mulai dari struktur organisasi, instalasi, komite, dan lainnya yang dikemas dalam suasana yang santai dan keakraban. Pada pos inipun akan diuraikan makna game yang telah dilakukan dari sisi leadership (kepemimpinan), bagaimana menyusun program, merencanakan sesuatu untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Pos ketiga “Team Work” merupakan pos yang mempunyai tujuan untuk membangun kebersamaan, senasib sepenanggunan, sama rasa rasa sama antara satu dengan yang lainnya. Permainan yang dipakai diantara traffic jam 1, the web, the blind train, rudal scud dan merayap. Permainan ini benar-benar mengasyikan dan kita akan mendapatkan manfaat bagaimana kita bisa menyusun penyelesaian sebuah permasalahan, kemampuan leadership, membangun rasa syukur, fokus pada tujuan, kerja sama tim untuk mencapai tujuan yang optimal.
Pada akhir acara setelah bebersih dan melaksanakan sholat dhuhur berjamaah peserta akan mengikuti power closing. Kegiatan ini dibangun untuk menyadari bahwa ada yang beda mengenai apa yang telah kita lakukan dan bagaimana peserta setelah mengikuti kegiatan ini, senang, sedih, terpaksa, dan akhir dari kegiatan apakah memberikan manfaat atau tidak. Kegiatan akan ditutup dengan sebuah power closing melalui doa.
Kita berharap kegiatan “Capacity Building RSUD Ajibarang : Sepi ing pamrih rame ing gawe” ini akan memberikan manfaat secara pribadi dengan perubahan pola perilaku, kondisi menjadi lebih fresh serta manfaat yang jauh lebih besar untuk rumah sakit yaitu kepuasan pelanggan dan suasana kerja yang selalu mengairahkan. (oleh : dr. Igun Winarno, SpAn : Instalasi Diklat dan PSDM, Tim Zero RSUD Ajibarang)
GALERIA FOTO :
Kepuasan Peserta setelah mengikuti Pos "Self Performance"
"Suasana game Paralon Air...yang menunjukkan tujuan yang tak jelas"
"Game Trafic Jam 1 tentang : Kekuatan, perencanaan, Keikhlasan, dll"
"Climbing Mr. Lukman .....climbingan....yang asyik...wakakakak...."
"Mba Wied, Shinta, Inung dan tim tertawa lepas"
"Mas Puput....terasa ringan berkat kerja sama dalam kebahagiaan"
"Mba Deny, Jujuk...dan Tim tetap semangat walau dalam gerimis"
"Ustd. Gus...membimbing dalam self aplication...serius sebagai pendengar"
"Kolektifitas permainan yang membutuhkan keseragaman pola pikir"
"Game yang membutuhkan kerja sama dan membuang rasa egois ingin enak sendiri"
"Holahop yang kadang membuat blunder bila tanpa perencanaan dan latihan yang baik"
(Fotografer : goens/hendro/ayu/ita/intan)