CERITA DAN HARAPAN DARI SEBUAH SENYUMAN

CERITA DAN HARAPAN DARI SEBUAH SENYUMAN

Di tahun 2024, World Smile Day, yang jatuh pada Oktober, tepatnya di tanggal 6 setiap bulan Oktober, hadir dengan tema sederhana namun penuh makna: “Lakukan Tindakan Kebaikan, Bantu Satu Orang Tersenyum”. Di tengah dunia yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, senyum memiliki kekuatan untuk menyatukan, memberi harapan, dan membawa kebahagiaan.

Tentang sebuah cerita, “Sebuah Senyuman yang Mengubah Hari”

Di sebuah kota kecil, seorang dokter di RSUD Ajibarang baru saja menyelesaikan jadwal jaga malam yang melelahkan di ICU. Seorang pasien yang telah dirawat intensif selama berhari-hari menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Dokter itu, meski lelah, memutuskan untuk mengunjungi pasien sebelum pulang.

Ketika dokter memasuki ruangan, sang pasien yang tadinya tampak pucat tiba-tiba tersenyum lebar. Senyum itu bukan hanya tanda bahwa ia merasa lebih baik, tetapi juga ungkapan rasa terima kasih. Tanpa kata-kata, senyum itu membawa kehangatan dan menghapus sejenak kelelahan sang dokter. Dokter membalas senyuman itu dengan harapan bahwa semangat pasien akan terus tumbuh.

Tak lama setelah itu, dokter tersebut membawa makanan ringan untuk rekan-rekannya yang masih bertugas di malam hari, dengan harapan sekecil apapun akan membuat mereka tersenyum dan merasa dihargai.

Harapan akan Sebuah Kekuatan di Balik Tindakan Kecil

Di tahun 2024, harapannya adalah kita semua bisa belajar untuk lebih sering tersenyum dan melakukan tindakan-tindakan kecil yang membawa senyum ke wajah orang lain. Di saat dunia semakin sibuk dengan kesibukan digital dan tantangan global, senyuman menjadi simbol universal dari kebaikan dan kepedulian.

Beberapa harapan yang ingin diwujudkan di World Smile Day 2024:

Senyuman di Layanan Kesehatan

Di rumah sakit, baik tenaga medis maupun pasien diingatkan untuk mengutamakan empati. Sebuah senyuman di awal interaksi bisa menciptakan suasana lebih baik, membuat pasien merasa didengar dan diterima.

Senyuman untuk Kesehatan Mental

Tindakan sekecil memberi senyum atau mendengarkan cerita seseorang dapat memberikan dampak luar biasa pada kesehatan mental mereka. Senyuman ini adalah harapan bahwa semua orang akan lebih sadar untuk saling mendukung secara emosional.

Senyuman dalam Kolaborasi dan Inovasi

Tahun 2024 mengajarkan pentingnya kolaborasi, masih hangat dengan “one person one inovation” seperti halnya inovasi Inspiratif SEPB (Sitem Evaluasi Pelatihan Berkelanjutan) dan Kanca Batir yang penulis kembangkan. Setiap kolaborasi dan inovasi yang dilandasi niat baik bisa dimulai dengan sebuah senyuman—membangun kerja sama yang lebih solid.

Pada akhirnya, harapannya, di setiap interaksi, kecil atau besar, kita semua dapat memberikan alasan untuk tersenyum. Sebab, senyuman adalah investasi sederhana yang memberikan kebahagiaan tanpa batas.

Senyuman dalm Tataran Spiritualitas

Senyuman, sebuah ekspresi sederhana yang sering kita lakukan, ternyata memiliki makna yang sangat dalam dalam ajaran Islam. Lebih dari sekadar ekspresi wajah, senyuman di dalam Islam dipandang sebagai sebuah ibadah, akhlak mulia, dan cara untuk menebarkan kebaikan.

Senyuman sebagai Ibadah

Dalam Islam, setiap perbuatan yang dilandasi niat baik dan sesuai dengan syariat dianggap sebagai ibadah. Senyuman, ketika dilakukan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menyenangkan sesama, termasuk dalam kategori ibadah. Rasulullah SAW bersabda:

“Tersenyum kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa senyuman adalah sedekah yang paling mudah dilakukan. Meskipun sederhana, sedekah dalam bentuk senyuman ini memiliki pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Senyuman sebagai Akhlak Mulia

Senyuman merupakan cerminan akhlak yang mulia. Islam sangat menekankan pentingnya akhlak yang baik dalam kehidupan seorang muslim. Orang yang berakhlak mulia akan selalu berusaha untuk memberikan kebaikan kepada orang lain, salah satunya dengan tersenyum. Senyuman dapat membuat suasana menjadi lebih hangat, mencairkan kebekuan hati, dan mempererat tali silaturahmi.

Senyuman sebagai Cara Menebarkan Kebaikan

Senyuman adalah salah satu cara paling efektif untuk menebarkan kebaikan. Ketika kita tersenyum kepada orang lain, kita memberikan mereka energi positif dan membuat mereka merasa dihargai. Senyuman juga dapat menjadi pembuka pintu rezeki dan mempermudah urusan kita.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Ma’idah: 2)

Ayat ini menekankan pentingnya bekerja sama dalam melakukan kebaikan dan menjauhi perbuatan buruk. Segala bentuk kebaikan, sekecil apa pun, diperhitungkan sebagai amal baik.

Berbuat kebaikan kepada orang lain, termasuk memberikan senyum, juga tercermin dalam ajaran bahwa umat Islam harus berbuat baik kepada sesama manusia.

"Siapa yang menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya." (HR. Muslim, no. 1893)

Setiap perbuatan baik, seperti menunjukkan kebaikan, menolong, atau hanya menyebarkan kebahagiaan melalui senyuman, akan dihitung sebagai amal yang berpahala besar di sisi Allah.

Manfaat Senyuman dalam Perspektif Islam

  1. Senyuman yang dilandasi niat ibadah akan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
  2. Senyuman dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang.
  3. Senyuman mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah islamiyah.
  4. Senyuman dapat membuat orang lain merasa bahagia dan nyaman.
  5. Senyuman dapat menjadi pembuka pintu rezeki dan mempermudah urusan kita.
  6. Senyuman memiliki dampak positif bagi kesehatan fisik dan mental.

Mau apalagi? Masih segan untuk tersenyum, mari bahagiakanlah diri kita dengan tersenyum dan senyumkanlah orang lain dengan senyum kita atau perbuatan sekecil apapun dari kita.

Mari kita jadikan senyuman sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Budayakan senyum dari kita untuk membahagiakan orang lain.  Ingatlah untuk sahabat CERIA, RSUD Ajibarang mempunyai slogan bukan hanya sekedar slogan, tentang 3S (Senyum, Salam, dan Salaman), mari wujudkan bahwa ini telah kita lakukan.

Apa yang kamu rencanakan dengan tindakan sederhana untuk membuat orang lain tersenyum hari ini?

Igun Winarno, dr. SpAn-TI

Motivator Medis

 

Related Posts

Komentar