Catatan Pelatihan ESQ Talent DNA Mastery

Catatan Pelatihan ESQ Talent DNA Mastery

 

  CATATAN KEGIATAN PELATIHAN

Pelatihan Talent DNA Mastery ini diselenggarakan oleh Instalasi Diklat dan PSDM RSUD Ajibarang bekerja sama dengan ACT Consulting pada hari Sabtu tanggal 21 Desember 2024. Saya sebelumnya sudah melakukan registrasi pada hari Kamis, 19 Desember 2024 melalui https://bit.ly/PesertaTalentDNA_mastery.

Kemudian pada hari Jum’at tanggal 20 Desember 2024 melakukan pengisian TALENT DNA melalui link yang diterima pada email saya dari TalentDNA.

Pelatihan Talent DNA di RSUD Ajibarang benar-benar menjadi pengalaman yang berkesan dan bermanfaat bagi saya. Dari awal hingga akhir, saya merasa mendapatkan banyak wawasan baru tentang bagaimana mengenali potensi diri, memahami keunikan pribadi, dan mengasah keterampilan untuk menghadapi tantangan penyelesaian pekerjaan.

Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika kami diajak untuk mengenal tipe-tipe kepribadian melalui tes Talenta DNA. Hasilnya memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan area pengembangan saya. Misalnya, saya menemukan bahwa saya memiliki talent Optimizer yaitu selalu berusaha membuat sesuatu menjadi lebih baik, lebih besar, dan akhirnya dioptimalkan, tetapi perlu meningkatkan keterampilan komunikasi untuk mendukung pekerjaan tim.

Selain itu, para Coach memberikan banyak materi yang praktis dan relevan. Kami belajar cara membangun mindset pertumbuhan, mengelola konflik, hingga strategi untuk meningkatkan produktivitas kerja. Semua itu disampaikan dengan metode yang interaktif, seperti tanya jawab, simulasi, dan studi kasus.

 

Pelatihan ini juga membuka kesempatan untuk berjejaring dengan rekan-rekan dari berbagai bidang di RSUD Ajibarang. Kami saling berbagi pengalaman dan tantangan dalam pekerjaan, yang semakin memperkaya pembelajaran.

Setelah pelatihan, saya merasa lebih percaya diri dalam mengenali potensi diri dan menerapkannya di tempat kerja. Saya juga lebih termotivasi untuk terus belajar dan berkembang, baik secara profesional maupun pribadi.

Yang perlu diketahu bahwa :

  • Talenta bersifat netral, dapat menjadi kekuatan apabila dikelola dengan benar, namun dapat membuat Anda stress dan tertekan apabila dikeloladengan salah.
  • Talenta bersifat natural dan alami yang merupakan bentuk reaksi spontan dari dalam diri
  • Talenta tidak mudah berubah, namun Anda dapat melatih pola perilaku dari talenta unik Anda untuk mencapai keberhasilan.
  • Perbedaan talenta adalah sebuah anugrah untuk kolaborasi, dimana setiap orang mengetahui kekuatannya yang dapat melengkapi kekurangan orang lain dan sebaliknya.
  • Top Talents urutan 1-10 (gambaran diri Anda) perlu Anda kembangkan untuk mencapai kesuksesan. Sedangkan, Bottom Talents urutan 41-45 (gambaran yang tidak mencerminkan diri Anda) bukan untuk diubah namun untuk diwaspadai dan di-manage.

Dari Hasil (Result) TalentDNA diri pribadi saya yaitu sebagai berikut :

Top Talent (Gambaran diri) :

Anda mampu memahami diri dan makna dari situasi yang terjadi secara mendalam, beradaptasi dengan mudah dan cepat dalam berbagai kondisi, mengoptimalkan kondisi yang ada agar memperoleh hasil dan manfaat terbaik, serta menghadapi tantangan dengan percaya diri.

Anda juga mampu mengumpulkan informasi, dokumen atau barang, mengambil kesimpulan berdasarkan data maupun fakta, serta melibatkan orang lain dalam mencapai tujuan bersama.

Hal lain, Anda juga mampu memberikan altenatif cara mengatasi situasi, memberikan masukan atau nasihat kepada orang lain, serta menjaga konsentrasi atas apa yang dikerjakan.

Bottom Talent (Bukan diri anda)

Anda bukan seseorang yang secara alami memahami apa yang dirasakan dan dibutuhkan orang lain, memprediksi situasi di masa yang akan datang, serta memberikan dukungan moril kepada orang lain.

Selain itu Anda juga memerlukan upaya yang lebih apabila harus menjalin hubungan dekat dalam jangka panjang, serta merencanakan dan mengeksekusi secara urut.

 

Pelatihan ini memberikan saya pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana mengenali dan memaksimalkan potensi individu dalam tim, yang langsung berdampak pada kinerja dan hasil kerja unit.

1.  Peningkatan Kemampuan Mengenali Potensi Tim (Contemplative)

Salah satu hasil paling nyata adalah kemampuan saya untuk mengenali berbagai potensi yang dimiliki oleh anggota tim SARPRAS. Sebelumnya, saya mungkin lebih fokus pada tugas teknis dan operasional, namun setelah memahami prinsip-prinsip Talent DNA, saya dapat lebih mudah melihat kekuatan masing-masing anggota tim, baik itu dalam hal kreativitas, analisis masalah, atau keterampilan interpersonal. Dengan demikian membuka pandangan baru, membangun kesadaran diri agar semakin bijak dalam menentukan solusi terbaik.

Sebagai contoh, saya mungkin mulai mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada anggota tim yang memiliki potensi kuat dalam manajemen kegiatan atau yang lebih terampil dalam komunikasi antar instalasi. Ini membantu tim bekerja lebih efisien dan produktif.

2.  Memaksimalkan Kekuatan Setiap Anggota Tim (Optimizer)

Dengan pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan, saya mulai merancang strategi pengembangan karir yang lebih terfokus bagi setiap anggota tim. Saya lebih memperhatikan kebutuhan individu dan memberikan kesempatan untuk mereka berkembang sesuai dengan kekuatan dan minat mereka. Ini membuat anggota tim merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja lebih baik. Tim akan mencari kekuatan dan merasa terdorong untuk memelihara, menyempurnakan, dan meningkatkannya menuju kesempurnaan, selalu berusaha membuat sesuatu menjadi lebih baik, lebih besar, dan akhirnya dioptimalkan.

Misalnya, saya mungkin melibatkan anggota tim yang memiliki kemampuan analitis tinggi dalam proses perencanaan dan evaluasi infrastruktur rumah sakit, sementara anggota tim lain yang lebih suka bekerja di lapangan bisa terlibat langsung dalam pengawasan fasilitas.

3.  Meningkatkan Kolaborasi Tim (Collaborator)

Pelatihan Talent DNA juga mengajarkan pentingnya membangun kolaborasi yaitu kemampuan untuk mengkombinasikan potensi orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang lebih kuat dalam tim. Saya kini lebih fokus pada penciptaan komunikasi yang terbuka dan jujur, serta menciptakan lingkungan di mana setiap orang merasa nyaman untuk berbagi ide dan solusi. Hal ini membuat tim SARPRAS lebih kohesif dan mampu menangani masalah dengan cara yang lebih inovatif dan efisien. Mampu mengkombinasikan potensi orang lain untuk mencapai tujuan bersama

Sebagai contoh, dalam perencanaan pemeliharaan fasilitas rumah sakit, saya mungkin lebih sering mengadakan rapat brainstorming dengan tim dan membiarkan setiap anggota tim mengungkapkan pandangannya. Hasilnya, Saya mendapatkan ide-ide baru yang lebih praktis dan realistis.

 

4.  Penyusunan Strategi dan Prioritas yang lebih tepat (Strategizer)

Dengan berbekal strategi yang tepat, Tim akan melangkah lebih maju yaitu dengan berbagi pendapat dan mendengar berbagai perspektif yang dapat memberikan pandangan menyeluruh tentang situasi dan menindaklanjutinya dengan strategi terbaik.

Dengan wawasan baru tentang pemetaan potensi diri dalam tim, saya bisa lebih bijaksana dalam menyusun strategi dan prioritas pekerjaan. Saya akan lebih mampu menentukan kegiatan mana yang harus diprioritaskan berdasarkan kekuatan dan ketersediaan sumber daya manusia yang ada. Ini membuat proses pengelolaan sarana dan prasarana rumah sakit menjadi lebih lancar dan sesuai dengan kebutuhan operasional rumah sakit.

Misalnya, saat ada kegiatan pemeliharaan gedung atau peningkatan sistem listrik rumah sakit, saya bisa memilih tim yang tepat untuk masing-masing aspek pekerjaan, mengoptimalkan keahlian mereka sehingga hasilnya lebih memuaskan dan efisien.

5.  Kepemimpinan yang lebih berfokus pada Pengembangan (Advisor)

Pelatihan ini juga meningkatkan kemampuan kepemimpinan saya. Saya lebih sadar akan pentingnya memberikan umpan balik konstruktif dan membangun hubungan yang lebih positif dengan anggota tim. Saya tidak hanya mengarahkan, tetapi juga mendukung perkembangan mereka dengan memberikan pelatihan dan kesempatan untuk belajar lebih banyak.

Pendekatan ini tidak hanya membantu tim menjadi lebih solid, tetapi juga memberi dampak positif terhadap kepuasan kerja dan retensi anggota tim yang lebih tinggi. Tim SARPRAS saya merasa lebih diberdayakan dan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap keberhasilan rumah sakit secara keseluruhan.

6.  Meningkatkan Kinerja Operasional Rumah Sakit (Self Confident)

Akhirnya, implementasi pelatihan Talent DNA membawa dampak positif pada kinerja operasional rumah sakit. Dengan tim yang lebih efisien, termotivasi, dan terampil, proses pengelolaan sarana dan prasarana menjadi lebih terstruktur dan efektif. Pemeliharaan fasilitas Rumah Sakit menjadi lebih tepat waktu, pemeliharaan gedung dilakukan secara terjadwal, dan masalah terkait sarana dan prasarana rumah sakit dapat diselesaikan lebih cepat. Tim akan sangat percaya akan kemampuan dan penilaian yang mereka miliki untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.

Selain itu, rumah sakit juga bisa lebih responsif terhadap kebutuhan pasien dan staf medis, karena fasilitas yang lebih baik mendukung kelancaran operasional dan memberikan kenyamanan lebih.

Secara keseluruhan, pelatihan Talent DNA ini menjadi langkah awal yang penting untuk meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi lebih besar di RSUD Ajibarang. Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari kegiatan pelatihan Talent DNA ini dan berharap pelatihan serupa dapat terus diadakan untuk menginspirasi lebih banyak orang.

Salam Sehat, salam CERIA untuk semua.

Related Posts

Komentar