Seminar CURE TB “Current Update Respirology On Tuberculosis”
AJIBARANG - Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dan juga fasilitas kesehatan jejaring di lingkungan RSUD Ajibarang tetap menjadi salah satu program unggulan RSUD Ajibarang di awal tahun 2020 ini. Sesuai dengan visi rumah sakit yaitu ”Menjadi Rumah Sakit unggulan dengan Pelayanan Profesional" RSUD Ajibarang berkomitmen untuk terus dan selalu mengembangkan kualitas SDM, sehingga bisa memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang banyak dideritas masyarkat Indonesia, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru tetapi juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara. Bila Tuberkulosis tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal. Merujuk pada Global Tuberculosis Report WHO 2019, Indonesia merupakan negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan Tiongkok. Pada tahun 2018, diperkirakan ada 845.000 orang jatuh sakit dan 93.000 jiwa meninggal akibat TBC.
Masih dalam serangkaian kegiatan dalam rangka HUT RSUD Ajibarang ke-13 telah diselenggarakan Seminar ilmiah pada Sabtu, 01/01/2020. Mengangkat Judul CURE TB “Current Update Respirology On Tuberculosis”. Seminar ini dilaksanakan oleh sejawat SMF Dokter Umum RSUD Ajibarang bekerja sama dengan IDI Cabang Banyumas. Tuberkulosis diangkat sebagai tema bertujuan untuk meningkatkan update pengetahuan para dokter di sekitaran RSUD Ajibarang demi kualitas pelayanan yang lebih baik. Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dokter umum akan pentingnya pencegahan factor risiko tuberkulosis di tingkat primer dan menjalin komunikasi yang baik antara sesama teman sejawat di lingkungan RSUD Ajibarang dan teman sejawat di perifer.
Seminar ilmiah yang bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 2 RSUD Ajibarang ini diikuti oleh dokter-dokter umum dari internal rumah sakit maupun puskesmas/fasilitas kesehatan di sekitar RSUD Ajibarang. Acara diawali dengan sambutan oleh ketua panitia seminar yaitu dr Maulana Rizqi Yuniar, dilanjutkan Kepala Instalasi Diklat RSUD Ajibarang dr. Igun Winarno, Sp.An, dan terakhir sambutan oleh direktur RSUD Ajibarang, dr. Widyana Grehastuti Sp.OG, Msi. Med sekaligus membuka acara.
Direktur RSUD Ajibarang, dr Widyana Grehastuti, Sp.OG.M.Si.Med.
Acara terdiri dari empat materi utama, mengenai Tuberkulosis. Materi pertama adalah Manajemen TB dan Resistensi Obat, yang dibawakan oleh dr. Inge Cahya Ramadhani, Sp.P, membahas mengenai perjalanan alamiah tuberkulosis, gejala, identifikasi terduga TB, alur diagnosis dan tatalaksana TB. Selanjutnya materi kedua mengenai TB pada Anak yang disampaikan oleh dr. Florence Alexandra, Sp.A. Dalam materi kedua dibahas mengenai alur diagnosis pada TB anak, pemeriksaan Fisis, pemeriksaan penunjang pada anak dan panduan OAT pada anak. Untuk materi ketiga adalah TB pada DM dan HIV oleh dr. Rakhmat Tajudin Sp.PD yang banyak membahas tentang diagnosis TB pada DM, pengobatan TB pada DM, Ko-infeksi TB-HIV, dan standart terapi OAT pada HIV. Materi terakhir yang dibawakan oleh dr. Riski Oktarifa mengenai PPI-TB. Berakhirnya materi dilanjutkan sambutan sekaligus penutup acara yang disampaikan langsung oleh dr Noegroho Harbani, M.Sc, Sp.S sebagai ketua IDI Cabang Banyumas, yang menyempatkan diri untuk hadir di RSUD Ajibarang.
dr. Inge Cahya Ramadhani, Sp.P
dr. Florence Alexandra, Sp.A
Peserta mengikuti acara dengan baik dan antusias, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber di sesi tanya jawab. “Acara ini sangat bermanfaat karena mengingatkan kembali tentang cara mengenali dan penanganan kasus Tuberkulosis baik pada dewasa maupun anak”, menurut dr. Laela Nurrochmah yang merupakan dokter internship di RSUD Ajibarang sekaligus MC acara.
dr. Rakhmat Tajudin, Sp.PD
Kegiatan ini sinergi dengan Program Kementrian Kesehatan yang menggalakkan penghentian Penularan TB di Masyarakat, yaitu TOSS TBC. TOSS TBC merupakan singkatan dari Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh. Salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien TBC. Langkah-langkah TOSS TBC adalah: (1) Temukan Gejala di masyarakat; (2) Obati TBC dengan tepat; dan (3) Pantau pengobatan TBC sampai sembuh.
Ketua IDI Cabang Banyumas, dr Noegroho Harbani, Sp.S., MSc.
Harapannya kegiatan seperti ini dapat rutin diselenggarakan sehingga tak hanya sebagai sarana untuk pengembangan ilmu bagi para dokter umum di lingkungan wilayah ajibarang, namun juga dapat sebagai wadah untuk menjalin silahturahmi sekaligus promosi pelayanan RSUD Ajibarang.
(Ditulis oleh: dr. Vina Oktavionita, editor dan penyunting: dr. Coraega)