LEADERSHIP DALAM ORGANISASI

LEADERSHIP DALAM ORGANISASI

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi adalah kepemimpinan. Dimana kepemimpinan yang efektif akan menghasilkan kesuksesan organisasi. Akan tetapi mewujudkan kepemimpinan yang efektif tidaklah mudah, karena bergantung pada personality seorang pemimpin. Ketrampilan, sikap, gaya dan perilaku kepemimpinan seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap organisasi yang dipimpinnya, bahkan berpengaruh terhadap produktivitas organisasinya.

Rumah Sakit merupakan merupakan salah satu organisasi yang paling dinamis dan sensitiv terhadap perubahan. Sehingga menuntut setiap orang dapat menyesuaikan diri untuk bekerja dan membangun dirinya untuk menghadapi segala bentuk hambatan dan tantangan. Semua orang dituntut untuk meningkatkan kredibilitas diantaranya dengan berfikir kreatif dalam menyelesaikan persoalan yang ada. Tingginya kredibilitas akan mendukung kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Terlebih lagi rumah sakit yang memberikan pelayanan publik yang padat modal dan padat karya dengan segala kompleksitas permasalahan yang ada.

Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit, sehingga sangat membutuhkan pengelolaan kepemimpinan yang dapat mempengaruhi semua staf keperawatan untuk menciptakan kepercayaan dan ketaatan dalam melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.

Untuk itu Instalasi Diklat & PSDM RSUD Ajibarang mengadakan In House Training Leadershipuntuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan penyelesaianmasalah yang terjadi di pelayanan sesuai dengan tanggungjawabnya.

IHT Leadership dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 18-19 April 2018 pukul 07.30-15.00 WIB, bertempat di ruang rapat RSUD Ajibarang. Peserta IHT berjumlah 45 orang yang terdiri dari kepala ruang, ketua tim, penanggungjawab shif dan bidang penunjang lainnya diantaranya ahli gizi, radiografer, analis laboratorium serta perekam medik. Adapun materi yang disampaikan meliputi zero mind process & amazing opening (power of life), public speaking, komunikasi efektif, peran dan fungsi leader dalam organisasi ruang, manajemen konflik dan problem solving yang disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan skill station.

IHT Leadership dibuka oleh Direktur RSUD Ajibarang dr. Dani Esti Novia. Dalam sambutannya, beliau juga berpesan agar peserta dapat mengikuti kegiatan IHT ini sampai selesai karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi seorang leader dalam melaksankan tugas pokok dan fungsinya sehingga apabila ada masalah yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan tanggungjawabnya, tidak hanya sekedar melaporkan masalah yang terjadi.

Kegiatan pada hari pertama adalah penyampaian materi tentangZero Mind Process & Amazing Opening (Power Of Life).Dimana seorang leader harus mempunyai 3 komponen penting yaitu persuasif/speaking, keteladanan dan knowlege. Ke tiga komponen itu akan mempengaruhi dalam mencapai visi dan misi. Pencapaian visi dan misi akan berhasil didukung pula adanya kebersamaan, walaupun ada juga faktor penghambat diantaranya kemalasan, ketidakadilan, iri dengki, ketertinggalan, permusuhan dan pertentangan. Seorang leader dalam menerapkan kepemimpinannya perlu memperhatikan suara hati, dimana suara hati dipengaruhi oleh fisik, mental dan spiritual karena suara hati akan berbicara tentang kebenaran.

Materi kedua tentang peran dan fungsi leader dalam organisasi. Dimana peran dan fungsi tersebut harus dipahami oleh seorang leader yaitu sebagai fungsi manajemen meliputi planning, organizing, actuating dan controling. Tidak hanya mampu dalam pengelolaan manajemen ruang akan tetapi mampu juga dalam memberikan asuhan keperawatan meliputi nursing proses, caring, dokumentasi dan edukasi. Dalam menjalankan peran dan fungsinya tersebut, seorang leader harus mempunyai kemampuan berkoordinasi sesuai dengan alur yang ada di tetapkan.

Komunikasi efektif dan public speaking disampaikan pada materi berikutnya, dimana setiap leader harus bisa menerapkan sikap positif, melakukan komunikasi efektif, menjadi pendengar yang baik, memberikan umpan balik secara efektif dan menerapkan komunikasi persuasif.  Keberhasilan komunikasi kita dengan pasien, antar teman ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh persiapan diri yang matang, namun juga bantuan dan kerja sama antara teman sejawat,rekan kerja atau dengan para pimpinan.

Pada hari ke dua lebih difokuskan pada praktek. Praktek dibagi dalam 3 stase, terdiri dari stase satu yaitu untuk menggali kemampuan dalam menyelesaikan konflik dengan menggunakan komunikasi efektif, stase dua merupakan dinamika kelompok untuk membangun dan memperkuat kekompakan dalam kelompok dan stase ke tiga untuk menggali  kemampuan dalam menyampaikan informasi di depan anggota kelompoknya. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan setiap kelompok melewati 3 stase tersebut

Sebelum stase praktek masih ada penyampaian materi tentang manajemen konflik dan problem solving. Karena sebagai seorang leaderharus mampu melakukan manajemen konflik yang muncul. Konflik dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif tergantung pada cara penyelesainnya. Dampak positifnya adalah meningkatkan kreatifitas dan produktifitas kelompok. Sedangkan dampak negatifnya adalah menghambat kinerja kelompok dan menurunkan kreatifitas serta produktifitas kelompok.

Ada berbagai macam cara penyelesaian konflik diantaranya adalah kompetisi, dimana cara ini digunakan apabila dibutuhkan keputusan dan tindakan cepat. Proses ini menghasilkan satu pihak dirugikan, disebut  “Win-Lose”. Dampak positif cara penyelesaian konflik ini akan memunculkan keinginan untuk memperbaiki kondisi di masa yang akan datang. Adapun dampak buruknya adalah pihak yang kalah dapat menunjukkan kemarahan, kekecewaan, dendam, frustasi yang berdampak pada hubungan dan produktifitas menurun.Cara penyelesaian konflik ke dua adalah compromise/negotiation. Cara penyelesaian ini akan menghasilkan Win-win strategy, Win-los stategy, Los-win strategy, Lose-lose strategi. Metoda ini membutuhkan sikap asertif dan kooperatif, karena penyelesaian konflik dengan negosiasi atau tawar–menawar.

Dengan adanya kegiatan IHT ini, diharapkan seorang leader mempunyai pola pikir keratif akan menjadikan seorang pemimpin mewujudkan gagasan ke dalam kenyataan sesuai dengan gagasan dan kreatifitasnya. Kreatifitas merupakan kekuatan daya cipta untuk mewujudkan karya dan kerja yang bertumpu pada inovasi. Perpaduan antara konsep berpikir kreatif dan kreatifitas dilakukan dengan dua tahap berbeda, yaitu berpikir lalu berbuat. Sehingga tujuan akhirnya dapat mewujudkan visi dan misi RSUD Ajibarang.

Menjadi seorang leader tidak harus mempunyai jabatan tertentu dalam organisasi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya,............, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.“ (Hadits Bukhori No.6605). jadi pada dasarnya semua orang adalah pemimpin yaitu pemimpin untuk memimpin dirinya sendiri. (estiavanta).

Related Posts

Komentar