Pelatihan Early Warning System bagi Dokter RSUD Ajibarang
Henti nafas dan henti jantung merupakan kondisi emergensi yang membutuhkan penanganan segera berupa resusitasi jantung paru (RJP). Keberhasilan tindakan resusitasi ini dipengaruhi oleh kecepatan respons dan kualitas RJP yang diberikan. Kejadian henti jantung bukanlah kejadian yang terjadi secara tiba-tiba, namun terdapat suatu proses yang mendahuluinya. Mengingat hal tersebut, tindakan pencegahan perlu dilakukan bagi seluruh pasien rumah sakit untuk meminimalisasi kejadian henti jantung dan aktivasi code blue. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Sistem Deteksi Dini (Early Warning System/EWS).
Hari ini (26 September 2018) bertepatan dengan pertemuan rutin komite medis, telah dilaksanakan pelatihan Early Warning System bagi seluruh dokter di RSUD Ajibarang. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem skoring EWS bagi seluruh dokter di RSUD Ajibarang. Pelatihan ini diadakan sebagai tahap persiapan rumah sakit sebelum menerapkan sistem EWS dalam pelayanan pasien. Materi disampaikan oleh dr. Igun Winarno, SpAn yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Selain pemaparan tentang EWS, para peserta juga diingatkan kembali mengenai high quality CPR yang merupakan salah satu faktor terpenting keberhasilan resusitasi pasien henti jantung.
Scoring EWS ini merupakan langkah penilaian kondisi fisiologis pasien berupa tanda vital dan kesadaran pasien sehingga perkembangan perburukan dapat dideteksi lebih awal. Skoring EWS yang saat ini banyak digunakan di rumah sakit adalah skoring NEWS (National Early Warning System) 2 yang dipublikasikan pada tahun 2017. Penilaian skor NEWS 2 didasarkan pada enam parameter, meliputi laju pernafasan, saturasi oksigen, tekanan darah sistolik, denyut nadi, tingkat kesadaran, dan suhu. Disampaikan bahwa dengan berjalannya EWS, angka aktivasi code blue dapat diturunkan hingga 50%. Penerapan EWS di RSUD Ajibarang diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan pasien dan juga menurunkan angka aktivasi code blue di rumah sakit.
By MRD