SOSIALISASI POKJA PPI (PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI) SAAT APEL PAGI
AJIBARANG – Pada Hari Senin, tanggal 12 Agustus 2019, Apel pagi di pimpin oleh dr. Widyana Grehastuti, M.Si.Med.,Sp.OG., selaku Direktur RSUD Ajibarang.
Beliau memberikan amanat mengenai persiapan RSUD Ajibarang dalam mengadapi survai verivikasi yang ke-2 Akreditasi KARS versi 2012. Di usulan awal yang diajukan Ke KARS, tanggal 19 Agustus 2019 tetapi belum ada konfirmasi balasan dari KARS karena di wal bulan agustus pihak KARS sedang melaksanakan PITSELNAS yang diikuti oleh para Survaiyor. Hari ini akan dihubungi kembali ke pihak KARS untuk memastikan nama survaeyornya dan kepastian tanggal pelaksanaannya. Selain itu, beliau berpesan untuk hasil Rapat Rumah Sakit yang dilaksanakan hari sabtu tanggal 10 Agustus 2019 disampaikan Kepada anggota di ruangan masing-masing sehingga informasi nya dapat tersampaikan kepada pelaksana dengan baik.
“Mari kita menyanyikan bersama Lagu Mars dan Hymne RSUD Ajibarang untuk membakar semangat kita menyambut survai akreditasi, dan dilanjutkan menyanyikan lagu cuci tangan bersama Paduan Suara Gema Ceria RSUD Ajibarang” tutur Ibu Direktur.
Sosialisasi pada hari ini diisi oleh Pokja PPI (PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI) yang disampaikan oleh Fajar Rubiyanti, S.Kep.,Ns. selaku IPCN. Beliau menjelaskan Bahwa RSUD Ajibarang mempunyai 2 IPCN yaitu Fajar Rubiyanti, S.Kep.,Ns. dan Soni Handoyo, AMK. sedangkan IPCD nya yaitu dr. Riski Oktarifa.
Tujuan pengorganisasian program PPI adalah mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan pengunjung. Program PPI akan efektif apabila mempunyai pimpinan yang ditetapkan, pelatihan dan pendidikan staf yang baik, metode untuk mengidentifikasi serta proaktif pada tempat berisiko infeksi, regulasi yang memadai, juga melakukan koordinasi ke seluruh RS.
Kegiatan dari PPI adalah rumah sakit RS mempunyai program PPI dan kesehatan kerja secara menyeluruh untuk mengurangi risiko tertular infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf klinis dan non klinis. Di setiap ruangan dilakukan survailance HAI’s setiap bulan dan diakhir bulan dilaporkan ke sekretarit PPI. Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan kegiatan penunjang pelayanan yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi seperti Sterilisasi alat, SPO Perawatan Peralatan Pasien, Linen, Limbah, SPO Penatalaksanaan Tumpahan cairan tubuh, SPO Pasca pajanan, Penyediaan makanan, manajemen Kamar Jenazah.
“Dalam Peningkatan Mutu dan Program Edukasi, Kegiatan PPI diintegrasikan dengan program PMKP (PPI 10, PMKP 2.1) yaitu Indikator Mutu Prioritas: Kepatuhan HH, Angka Kejadian IDO. Selai itu RS melakukan edukasi tentang PPI kepada staf klinis dan nonklinis, pasien, keluarga pasien serta petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien sehingga penularan infeksi di rumah sakit dapat di cegah” tutur fajar.
Diakhir sosialisasinya, ia berpesan semoga yang disampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua dan kita dapat memberikan pelayanan yang berprinsip pada pencegahan dan pengendalian infeksi dengan paripurna. (fjr/gude)