IHT BIMBINGAN ROHANI || IKUTI RASAKAN NIKMATNYA BERIBADAH

IHT BIMBINGAN ROHANI || IKUTI RASAKAN NIKMATNYA BERIBADAH

AJIBARANG - Pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 dilakukan IHT Bimbingan Rohani yang dilaksanakan di Aula Diklat Dan PSDM lantai 2 dengan Tema Ikuti Rasakan Nikmatnya Beribadah. IHT ini merupakan kerjasama antara Pokja HPK dengan Instalasi Diklat dan PSDM.

Peserta dalam IHT ini yaitu Para Kepala Ruang, Ketua Tim, dan perwakilan dari Ruangan serta Tim Bimbingan Rohani Rumah sakit.



Dr ahmad Hermanto Selaku Kabid Pelayanan dan Keperawatan Yang mewakili Bapak Direktur RSUD Ajibarang mengatakan bahwa sesuai dengan imam syafi'i, jika kita mau menguasai dunia dengan ilmu, jika ingin menguasai akhirat dengan ilmu. Jika ingin menguasai dua duanya dengan ilmu.

"Kita harus berupaya untuk selalu meningkatkan pelayanan dengan baik, dengan ilmu dan tekniknya supaya dalam membimbing rohani pasien selama dirawat dapat diterima dengan baik" Tambahnya.



Dr. Igun Winarno, Sp.An.  selaku Kepala Instalasi Diklat Dan PSDM mengatakan bahwa Jika kita berbicara mengenai bimbingan Rokhani maka sesuai dengan QS Al-Anbiya : 35  "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan  dan kebaikan swbagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan".

Lanjut bimbingan adalah sebuah guidance untuk menunjukkan, membimbing, atau menuntun orang lain kejalan yang benar. Sedangkan Roh nya, nyawa nya supaya lolos dalam tujuan.

"Proses pemberian bantuan spiritual terhadap rokhani atau jiwa agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan didunia dan di akhirat" Imbuhnya

Konsep-konsep utama dalam bimbingan rokhani adalah menyadarkan penderita agar pasien dapat memahami dan menerima cobaan yang sedang dideritanya dengan baik. Selain itu mengajak pasien menuju kebaikan supaya kesembuhan itu sumbernya dari Allah SWT.

"Bahwa manusia itu mempunyai dorongan nafsu yang selalu suka kedermawanan, suka kata-kata manis, suka keindahan, suka dihormati, Perlakukan orang lain seperti dirinya suka diperlakukan dengan baik, jika kita menolong maka kita juga akan di tolong. Positif akan menarik positif. Dalam memberikan pelayanan maka tanamkan sifat-sifat Qoulan sadidan (benar, tidak ngawur, tidak bohong), Qoulan Balighon (tersampaikan), Qoulan Layyinan( lemah lembut), Qoulan Kariman (memualiakan), Qaulan Masyuron (menyenangkan, mudah di mengerti" Pungkasnya

 

Gusmanto, Apt., MBA menambahkan bahwa dalam Hakikat keridhoan dan keikhlasan kita harus berusaha dengan kebaikan. Dalam mendefinisikan ikhlas, para ulama berbeda redaksi dalam menggambarkanya. Ada yang berpendapat, ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepadaNya. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada makhluk. Ikhlas ialah, menghendaki keridhaan Allah dalam suatu amal, membersihkannya dari segala individu maupun duniawi. Ridha adalah kelapangan jiwa dalam menerima takdir Allah SWT dan menjadikan ridha sendiri sebagai penawarnya.

"Orang-orang yang ridha ketika ditimpa musibah, dia akan mencari hikmah yang terkandung di balik ujian tersebut. Ia yakin, Allah SWT telah memilihnya (untuk menerima ujian itu), dan Dia sekali-kali tidak menghendaki keburukan dari ketentuan cobaan bagi makhluk-Nya. Apabila ridha ini sudah mengakar dalam sanubari manusia, maka hilanglah semua rasa sakit yang diakibatkan oleh berbagai musibah yang menimpanya." pungkasnya.

Fachrudin, S.Kep., Ns. juga Menjelaskan mengenai Tata Cara wudhu. Wudhu adalah syarat sahnya sholat. sholat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan untuk mendapat ridha Allah SWT. Tentu sebagai umat Islam tidak boleh meninggalkan salat, meski hanya satu waktu. Di tengah kondisi sakit pun, salat masih bisa dikerjakan. Sebab Allah memberi keringanan kepada orang sakit untuk menjalankannya. Keringanan yang dimaksud ialah mengenai tata cara salatnya. Dalam kondisi sakit terkadang membuat seseorang menjadi susah untuk berdiri hingga tidak mampu melakukan gerakan salat. Ajaran agama Islam berusaha memudahkan umatnya untuk dapat beribadah dengan tenang, tulus ikhlas, dan merasa dekat dengan Allah. Sehingga menunaikan salat bagi orang sakit tetap wajib hukumnya, selama masih berakal dan sudah baligh.

lanjut pada materi selanjutnya yang disampaikan oleh Ibu Ninu Desyarni, S.Kep.,Ns., Menambahkan bahwa bimbingan rohani ada 2 jenis yaitu bimbingan rohani aktif, dan bimbingan rohani pasif.

Pada bimbingan rohani diberikan pada setiap kesempatan selama terjadi hubungan petugas dengan pasien. Lakukan bina hubungan baik dan penuh empati dengan pasien dan keluarga. Lakukan komunikasi efektif dan  jadilah pendengar aktif. Beri motivasi agar tabah dan sabar dalam menghadapi masalah atau sakit. Bantu mendapatkan solusi untuk sakitnya.

Pada di akhir acara IHT maka dilakukan praktek cara melakukan wudhu dan sholat pada kondisi sakit. sehingga peserta nantinya dapat mengaplikasikan kepada pasien yang ada di Bangsalnya. (gude)

 

 

foto kegiatan

 

Related Posts

Komentar