AYOK MENULIS BERSAMA “RADAR JUANG” II HUT KE 15 RSUD AJIBARANG

AYOK MENULIS BERSAMA “RADAR JUANG” II HUT KE 15 RSUD AJIBARANG

AJIBARANG – Tepat pada 27 Januari 2022 kemarin, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ajibarang genap usia 15 tahun. Segudang prestasi yang diraih, jadi buktinya. Itu semua sejalan dengan komitmen RSUD Ajibarang, memberikan Pelayanan Terbaik Untuk Negeri.

Momentum dalam Tasyakuran HUT RSUD Ajibarang ke-15 ini dilaksanakan di ruang Aula Diklat dan PSDM Lantai 2 dengan dihadiri oleh Bapak Bupati, Ketua DPRD, Kepala Dinas Kesehatan dan sejumlah tamu undangan yang hadir.

Di waktu yang bersamaan dilakukan louncing Bedah Buku “Radar Juang” oleh Bapak Bupati Banyumas yang merupakan Hasil karya terbaik salah satu karyawan RS yaitu Dokter Igun Winarno, Sp.An. yang di sela kesibukannya masih menyempatkan waktu untuk menulis literasi.

Direktur RSUD Ajibarang, dr. Widyana Grehastuti, Sp.OG, M.Si.Med mengatakan bahwa dalam acara bedah buku ini merupakan karya terbaik dari Dokter Igun Winarno, Sp.An. yang merupakan kisah perjalanan kehidupan dokter muda atau koas dalam menjalani pendidikan Dokter.

"Semoga kita bisa mengambil hikmah dalam inspiratif buku radar juang yang merupakan inspiratif kita selama menjalani pendidikan dokter muda, ada perjalanan asam manis." tambahya.

Momentum HUT RSUD Ajibarang ke - 15  ini dalam bedah buku Juga mengundang tokoh budayawan banyumas yang selama ini terkenal dengan karya literasi “srintil” yaitu Bapak Ahmad Tohari.

Ahmad Tohari mengatakan dalam sambuannya bahwa Negara kita sedang krisis dalam menulis atau literasi. Mari anak  muda kita untuk membiasakan dan membudayakan lagi dalam menulis literasi tujuannya untuk mengasah pikiran dan pikiran dalam menulis.

"Tahun sekarang sudah gampang dalam membuat buku. Kita tulis dengan computer kita ketik, lalu kita kirim email ke penerbit maka lebih gampang. Beda dengan jaman dahulu, kita menulis dengan mesin ketik, lalu dikirim lewat pos ke penerbit, lalu di lakukan pengeditan oleh editor. Jika lolos maka lanjut ke percetakan, jika tidak lolos maka dilakukan pengetikan ulang," paparnya.

Bukan hanya itu saja, beliau mengajak semuanya untuk membiasakan menulis dan berliterasi serta membudayakan membaca buku, jangan membiasakan membaca lewat smartphone Karena jika terlalu lama maka mata kita akan lelah.

 

Penulis mengatakan bahwa kenapa memilih judul Radar Juang karena menggambarkan perjalanan 5 dokter muda menjalani asam manis kehidupan menempuh profesi dokter. Ada berbagai lika-liku dan stase yang dilalui oleh koas. Ada yang lancar mengikuti stase dan ada yang kurang lancar.

_gude_

 

 

 

foto kegiatan

 

Related Posts

Komentar