Dr. Hesa Kusuma A, SpOG Bersafari Dalam Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Ibu dan Keluarga

Dr. Hesa Kusuma A, SpOG Bersafari Dalam Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Ibu dan Keluarga

Kabupaten Banyumas terus berbenah dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi, hal ini juga sesuai dengan langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dengan slogannya “Jateng Gayeng nginceng wong meteng”,hal inipun dikenal juga dengan program 5Ng, yang merupakan program inovasi unggulan Pemprov Jateng. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah safari keberbagai puskesmas di wilayah Banyumas berkaitan dengan “Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan oleh Ibu dan Keluarga”. Sesuai dengan perintah dari Ka. Dinas Kesehatan Banyumas, dr. Hesa Kusuma A, SpOG memberikan penyuluhan dan pemantapan kepada para tenaga kesehatan, dokter, bidan, tenga kesehatan lainnya dan ibu-ibu hamil di lingkungan kerja Puskesmas Ajibarang 1. Beberapa hal yang disampaikan oleh dr. Hesa diantaranya untuk mengoptimalisasikan buku KIA, maka perlu untuk “Maca Buku KIA sedina selembar, biyunge slamet anake waras”, sedangkan beberapa hal yang lebih memerlukan perhatian disaat kehamilannya, seorang ibu harus memperhatikan keadaan dirinya saat kehamilan masih muda dan komplikasi saat usia kehamilan usia lanjut. Sedangkan menurut beliau tanda kehamilan disaat masih muda, diantaranya : perdarahan pada jalan lahir, tanda keguguran, hamil anggur, hamil diluar kandungan, mual muntah berlebihan, panas tinggi, dan tekanan darah yang meningkat selama kehamilan atau biasa dikenal dengan pre eklamsia. Kalau pada kehamilan usia lanjut diantaranya : perdarahan jalan lahir yang bisa disebabkan oleh perdarahan karena placenta (ari-ari) yang menutup jalan lahir (placenta previa), ari-ari yang lepas duluan (solutio plasenta), bisa juga ketuban pecah duluan sebelum waktunya, gerakan janin yang sudah mulai menurun. Apa yang perlu dilakukan jika kita menemukan atau mengalami hal demikian selama kehamilan ? Langkah pertama segera menuju ke tenaga kesehatan terdekat, menuju rumah sakit rujukan ponek. Ingat hindari keterlambatan dengan 3 terlambat (terlambat mengambil keputusan, terlambat merujuk dan terlambat mendapat penanganan). Demikian segala usaha dalam menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Banyumas. (by goens)

Related Posts

Komentar