SEBERAPA BESAR CINTA KITA KEPADA ALLAH DIWUJUDKAN DALAM BERKURBAN

SEBERAPA BESAR CINTA KITA KEPADA ALLAH DIWUJUDKAN DALAM BERKURBAN

Semarang, -Kalau kita ingat cerita bagaimana perjuangan Nabi Ibrahim untuk mendapatkan seorang anak, susah bagi kita membayangkan mengenai tindakan yang beliau lakukan setelah mendapatkan anak yaitu Ismail. Beliau selalu berdoa, seperti dalam QS As-Saffat Ayat 100 “Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn” Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Allah kabulkan doa beliau setelah usia menua, dengan kelahiran Ismail sebagai anak yang sholeh, kemudian Allah perintahkan bersama istrinya Siti Hajar untuk Hijrah dari Palestina ke sebuah lembah tandus yaitu yang kita kenal sekarang Tanah Suci Makkah Al Mukkaromah, kemudian mereka ditinggal disana selama 13 tahun, disaat bertemu kembali Nabi Ibrahim, beliau mendapatkan perintah sesuai dalam QS As-Saffat ayat 102 , Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Inilah salah satu bentuk keridhoan seorang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam menjalankan segala perintah Allah.

Hakekatnya pelaksanaan ibadah Qurban ini bagaimana kita mewujudkan rasa kecintaan kita kepada Allah mengalahkan kecintaan kita kepada barang atau apapun yang melekat kepada kita, ibadah qurban dengan kita menyembelih kambing ataupun sapi atau hal lainnya sesuai tuntunan hanyalah sebagian melepaskan kecintaan kita akan dunia untuk mewujudkan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Pada isi kutbah oleh DR. KH Ahmad Darodji, M.Si, yang kebetulan beliau Ketua MUI Jateng di lapangan Simpang Lima Semarang dikatakan bahwa bagaimana mewujudkan anak yang sholeh dengan penuh tata krama dan keimanan seperti Ismail saat kecil tergambarkan dalam QS. As-Saffat ayat 102. Hal ini menggambarkan bagaimana Nabi Ibrahim memperlakukan anaknya dengan diskusi yang baik, dan anakpun menghadapinya dengan penuh tawadlu’ dan penuh hormat kepada Ayah andanya. Beliau juga menyampaikan pengingat sesuai dengan QS. At-Tahrim (6) “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” dan Sabda Rasullah SAW bahwa “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi.” (HR. al-Bukhari & Muslim). Pada kesempatan inipun beliau merasakan kegalauan akan keadaan para guru dan pendidik yang sudah mulai kendur dalam memberikan peringatan kepada anak didik untuk menjadi anak yang sholeh penuh etika dan tata krama, dikarenakan berbagi kasus menjerat para pendidik dan menjadikan permasalahan hukum, padahal maksud hati untuk mendidik bukan untuk melukai si anak. Kita sebagai orang tua sebenarnya sedikit berada dalam kerugian dalam permasalahan ini. Inilah sekelumit isi kutbah yang dilandasi keprihatinan akan kecenderungan kita yang menurun untuk saling mengingatkan dalam perbuatan baik.

RSUD Ajibarang pun tidak ketinggalan dalam merayakan ibadah kurban pada tahun ini. Menurut Ketua Rois Adrian Wisnu Wardhana, Ftr , ketua pelaksanaan tahun ini dipercayakan kepada Danang Amrullah dengan hewan kurban sapi sebanyak 2 ekor dan kambing 4 ekor, dengan perencanaan akan dibagikan dalam jumlah 600 kupon, dengan peruntukan 300 kupon untuk sekitar rumah sakit dan 300 kupon untuk daerah tertinggal sekitar Ajibarang. Harapan ketua rois semoga dengan berkurban akan meningkatkan semangat untuk mencintai Allah dan dilaksankan hanya karena Allah dan juga sebagai bentuk rasa syukur atas kehidupan yang telah diberikan oleh Nya.

Pelaksanaan kurban ini setiap tahunnya dikerjakan oleh internal rumah sakit, dengan penyembelih oleh Adrian Wisnu Wardana, Ftr dan Khalifah Mahardika, S.Kep.Ns. Kita berharap semoga setiap tahunnya jumlah hewan kurban yang disembelih akan selalu terus meningkat untuk memakmurkan warga yang membutuhkan. (reporter jauh : goen”GN”)

GALERIA FOTO :

 

 

Related Posts

Komentar