“IN HOUSE TRAINING MODERN WOUND CARE” SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PERAWAT
Ajibarang – Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat di masyarakat memberikan banyak pengetahuan kepada masyarakat luas tentang ilmu terbaru perawatan luka. Perawatan yang memiliki banyak kelebihan seperti cepat sembuh, tidak terlalu nyeri saat perawatan luka, menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan ini. Oleh karena itu pada kesempatan sabtu 16 November 2019 RSUD Ajibarang mengadakan “IN HOUSE TRAINING MODERN WOUND CARE” untuk meningkatan kompetensi perawatan luka terkini. Kegiatan ini atas tindak lanjut pelatihan yang telah diikuti para PPA (Profesional Pemberi Asuhan) mengenai rawat luka modern CWCCA (Certified Wound Care Clinician Associate)
Acara yang dibuka oleh direktur RSUD Ajibarang dr. Widyana Grehastuti, Sp.OG., Msi. diharapkan bisa memberikan peningkatan kompetensi perawat dan bidan, serta bisa di aplikasikan di Rumah Sakit dan praktik mandiri di rumah.
Dr. Igun Winarno, Sp.An. selaku kepala diklat RSUD Ajibarang memberikan pengantar pada pelatihan ini dengan materi “WOUND HEALING” menekankan bahwa proses penyembuhan luka itu begitu kompleks, banyak faktor berpengaruh, disamping kita harus memahami pathofisiologi luka, juga harus dipahami mengenai psikologi pasien, bagaimana dia mempersepsikan sebuah luka dengan nyeri yang diderita, terhadap budaya, rasa malu. Kondisi ini bila tidak teratasi dengan baik akan menimbulkan keputusasaan sehingga bisa saja terjadi percobaan bunuh diri. Oleh karena itu peran keluarga dalam memahami luka khususnya luka kronis harus berjalan dengan baik, mendukung dan memberikan motivasi, demikian juga para PPA dituntut memahami hal ini saat berinteraksi dengan pasiennya.
Sebagai narasumber berikutnya adalah dr. Lizaldi Ushan, Sp.B yang menyampaikan materi “Modern Wound Care”. Beliau menyampaikan bahwa setiap luka memiliki tahap-tahap penyembuhan yaitu inflamasi, proliferasi da maturasi. Metode perawatan luka yang di terapkan menggunakan metode TIME yaitu Tissue management, Inflamasi and infection control, moisture balance dan Edge wound. Ada beberapa alat yang bisa digunakan seperti VAP yang bekerja denga tekanan negatif dan oksigen tekanan tinggi.
Hidayat KW, Sp.OT., selaku dokter Ortopedi RSUD Ajibarang juga menyampaikan tentang bahan alternatif perawatan luka seperti madu dan gula halus . Pada perawatan pasien dengan fraktur tidak hanya fokus pada luka tetapi juga harus memperhatikan adanya tanda-tanda kompartemen syndrome yang sangat berbahaya bagi pasien. Selain itu untuk menunjang kesembuhan secara sempurna pasien juga dilakukan latihan otot agar tidak mengalami malfungsi.
Pemateri terakhir yang disampaikan oleh Ns.Sunarti, S.Kep.,CWCCA. Menyampaikan faktor-faktor yang menghambat penembuhan luka seperti :
- Lingkungan luka yang kering
- Defisiensi nutrisi
- Gangguan sirkulasi
- Stres
- Antiseptik
- Benda asing
- Penyakit DM
- Anemia
Sebagai penutup kegiatan pelatihan peserta diberikan materi praktik secara langsung yang dipandu oleh instruktur Wound Care, sehingga diharapkan setelah selesai kegiatan ini peserta bisa megaplikasikan ilmunya dengan baik.
Tidak hanya sampai disini, tim Wound Care RSUD Ajibaran juga berencana akan mengadakan seminar dan workshop pada Januari 2020, sebagai upaya berkelanjuta untuk meningkatkan SDM yang handal dan berkompeten. (Soni)
Galery foto :