PELATIHAN PEMULASARAAN JENAZAH DENGAN PENYAKIT MENULAR DI PUSKESMAS PURWOKERTO BARAT
Kasus HIV AIDS di Indonesia masih terus meningkat dan pada saat ini jumlah orang yang pernah didiagnosis terinfeksi HIV meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Akan tetapi peningkatan ini diiringi juga dengan makin banyaknya masyarakat yang sadar untuk melakukan tes HIV. Masyarakat masih belum sepenuhnya memahami penularan HIV AIDSdari satu orang ke orang lain secara benar. Apakah bisat ertular dengan memegang, menyentuh atau berdekatan dengan jenazah ODHA (Orang dengan HIV AIDS) karena masih adanya virus HIV yang melekat pada jenazah. Pada dasarnya semua penyakit infeksi menularpengelolaannya sama, yang paling penting adalah memahami mengenai tata cara perawatan jenazah yang meninggal karena penyakit infeksi yaitu dengan menerapkan kewaspadaan standar. Diantaranya adalah alat pelindung diri dan penatalaksanaan peralatan serta lingkungan. Meninggalnya ODHA di rumah (di luar fasilitas kesehatan) seringkali menimbulkan keresahan dimasyarakat serta penolakan terhadap jenazah di lingkungan ODHA karena masih tingginya stigma. hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang HIV AIDS, sehingga mereka tidak berani melakukan proses penyelenggaraan jenazah ODHA karena khawatir tertular penyakit tersebut.
Oleh karena itu RSUD Ajibarang bekerjasama dengan Puskesmas Purwokerto Barat menyelenggarakan pelatihan tentang pemulasaraan jenazah dengan penyakit menular pada hari kamis tanggal 13 Desember 2018 bertempat di Puskesmas Purwokerto Barat. Narasumber pelatihan terdiri dari penyuluh agama kecamatan purwokerto Barat, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyumas, dan RSUD Ajibarang. Adapun peserta sejumlah 32 peserta yang terdiri dari kayim sekelurahan Purwokerto Barat.
Narasumber dari KPA Kabupaten Banyumas Bapak Budi menjelaskan tentang penularan penyakit HIV AIDS. Sedangkan dari RSUD Ajibarang terdiri dari BapakSudaryo yang menjelaskan tentang pemulasaraan jenazah dengan ODHA di masyarakat, dan Bapak Hasyim menjelaskan pemulasaraan jenazah ODHA di sarana kesehatan.
Harapan dilaksanakannya pelatihan ini sebagai bahan pengetahuan bagi masyarakat, dan sebagai upaya nyata untuk mencegah resiko tertularnya penyakit infeksi salah satunya penyakit AIDS. Selain itu peserta juga diharapkan menyebarluaskan ilmu yang didapat dalam pelatihan ini kepada masyarakat bahwa Virus HIV pd jenazah ODHA bukan ancaman utama dalam penularan ,tetapi dihimbau kepad masyarakat agar berhati- hati dlm proses melaksanakan pemulasaraan jenazah ODHA, dengan menjaga kewaspadaan universal dan mengaplikasikan pelatihan ini dalam perawatan jenazah agar sesuai dengan hukum agama dan standar kesehatan. (@rvanta).