PENGENDALIAN INFEKSI DI UNIT HEMODIALISIS II IPCN II PPI
Ajibarang – Pasien hemodialisa (HD) sangat rentan terkena infeksi yang di dapat dari berbagai sumber. Beberapa hal yang merupakan faktor tersebut adalah : proses kanulasi, imunosupresi, kontak yang sering dengan petugas kesehatan selama prosedur dan perawatan dan kurangnya penghalang fisik antara pasien dengan lingkungan hemodialisa. Pencegahan dan kontrol infeksi yang efektif dengan melibatkan berbagai intervensi bertujuan untuk mengurangi resiko infeksi di unit HD
Pada Hari selasa, 14 Juni 2022, Komite PPI RSUD AJIBARANG melakukan sosialisasi mengenai Pengendalian Infeksi di unit Hemodialisa Rumah Sakit.
Pada hari ini (selasa 14/06/2022), pukul 13.00 – 14.00 dilakukan sosialisasi PPI di Instalasi Hemodialisis. Pada kesempatan kali ini dilakukan sosialisasi program PPI oleh IPCN RSUD Ajibarang yaitu Ibu Fajar Rubiyanti, S.Kep., Ns. Dan Soni Handoyo, S.Kep.,Ns.
IPCN RSUD Ajibarang Ibu Fajar Rubiyanti, S.Kep., Ns.mengatakan bahwa kegaiatan ini dilakukan untuk membudayakan pencegahan Infeksi ke semua pegawai RS dengan cara Dor to Dor ke masing-masing unit.
"Petugas di lakukan refres mengenai standar precaution, Hand Hygien, cuci tangan, penggunaan APD yg benar dan sesuai peruntukannya serta penggunaan Spill Kit jika ada tumpahan darah atau cairan infeksius, serta Bagaimana Cara batuk ang efektif" Tambahnya.
Fajar juga menambahkan bahwa HAIs (Health Care ascociated Infection) adalah infeksi yang didapat selama mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Hal ini terjadi karena adanya rantai penularan penyakit mulai dari host, agen infeksi, dan environment, sehingga sambungan mata rantai infeksi ini perlu diputus untuk menghentikan penularan penyakit.
Untuk mencegah dan mengontrol perkembangbiakan mikroorganisme, selain Cuci tangan dan penggunaan APD, pembersihan dan disinfeksi lingkungan luar di unit HD sangat penting untuk dilakukan (mesin HD, bed atau kursi HD, troli) dan permukaan peralatan lain yang sering di sentuh oleh pasien dan staf harus dibersihkan sebelum dipakai pasien berikutnya. Di lingkungan pelayanan hemodialisa, lingkungan akan terkontaminasi dengan berbagai macam pathogen dimana transmisi terbesar pathogen tersebut melalui tangan tenaga kesehatan.
Soni Handoyo, S.Kep.Ns. yang juga IPCN purna Waktu juga menambahkan bahwa kagiatan ini sangat penting untuk saling mengingatkan dalam pencegahan infeksi, Cara memberikan pemberian Injeksi di dengan aman dan safety, prosedur penanganan dialiser reuse, penananganan linen, penggunaan exhause di ruang Reuse dialyzer.
Selain itu juga dijelaskan bahwa bahwa dalam akreditasi Rumah Sakit ada namanya Indikator Mutu Nasional Rumah Sakit yaitu salah satunya Cuci tangan, dan Penggunaan APD sesuai dengan indikasi. Oleh karena itu, kita budayakan setiap 5 momen dan 6 langkah cuci tangan sesuai dengan WHO.
“Hand Hyegien menjadi edukasi rutin yang disampaikan tim IPCN RSUD Ajibarang, sehingga setiap kali ada kesempatan kami selalu meminta beberapa teman untuk mempraktekkan 6 langkah Hand Hyegien dan Five Moment. Untuk mendukung program ini, RSUD Ajibarang sudah menyiapkan fasilitas seperti Handrubs dan wastafel serta tisu sebagai pendukung kegiatan Hand Hyegien.” Pungkas Soni.
Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan secara rutin kami berharap akan meningkatkan pengetahuan seluruh petugas sehingga mampu meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Ajibarang Dan Membudayakan dalam pencegahan infeksi.
Di akhir acara dilakukan dengan membangkitkan semangat dengan Yel Yel PPI yaitu:
" SALAM PPI! "
" 5 TEPAT, 6 MANTAP"
" SEMUA SEHAT "
(gude)