Vaksinasi COVID-19 Tenaga Pendidik SMP Se-Kecamatan Ajibarang hari pertama di RSUD Ajibarang

Vaksinasi COVID-19 Tenaga Pendidik SMP Se-Kecamatan Ajibarang hari pertama di RSUD Ajibarang

AJIBARANG -  Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang sebagai Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Banyumas, pada hari Kamis, 20 Mei 2021 menggelar Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 tahap pertama pada Tenaga Pendidik SMP se Kecamatan Ajibarang yang dilaksanakan di Ruang Camar Bawah. Pelaksanaan Vasksinasi Covid-19 hari ini dimulai dari pukul 08.30 – 13.00.WIB.

Pelaksanaan vaksinasi ini adalah sesuai dengan surat Dari Dinkes Kabupaten Banyumas dimana RSUD Ajibarang mendapatkan Sasaran vaksinasi tenaga pendidik  Se-Kecamatan Ajibarang. Peserta sangat antusias dalam melaksanakan vaksinasi ini sesuai dengan jadwal yang diberikan. Peserta pada hari pertama yaitu terdiri dari SMPN 1 Ajibarang, SMPN 2 Ajibarang, SMP muhammadiyah Ajibarang, SMP MA’ARIF NU 1 Ajibarang, SMP MA’ARIF NU 2 Ajibarang.

Dalam pelaksanaannya kita menggunakan 2 meja sesuai dengan juknis terbaru dari kemenkes. Penyederhanaan alur Vaksinasi Covid-19 telah diatur oleh Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Tujuannya, untuk menghemat waktu vaksinasi sehingga jauh lebih efisien dan mengurangi kerumunan akibat waktu tunggu yang lama.

Meja 1: dilakukan screening dan vaksinasi,

Dari ruang tunggu, peserta vaksinasi menuju meja 1. Kemudian peserta melakukan screening kesehatan. Petugas mengisi hasil screening dan vaksinasi di kertas kendali. Jika dinyatakan layak, maka langsung menerima suntikan vaksin di meja ini.

Meja 2: pencatatan dan observasi

Petugas menginput kertas kendali ke dalam Pcare, observasi, dan cetak kartu vaksinasi. Penggunaan Pcare jauh lebih mudah karena hanya memakai satu user dan mengurangi adanya penumpukan sasaran vaksinasi.

Sejalan dengan rekomendasi ITAGI, Komnas Pengkajian dan Penanggulangan KIPI, dan merujuk pada WHO, masa observasi dipersingkat dari semula 30 menit, menjadi sekitar 15-30 menit. Meskipun waktu dipersingkat, namun pelaksanaannya tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.

Masa observasi 15 menit bagi sasaran yang tidak memiliki riwayat alergi dan reaksi anafilaktik terhadap vaksin. 

Sementara waktu observasi yang lebih lama, 30 menit dilakukan kepada sasaran yang alami gejala klinis seperti reaksi yang timbul akibat penyuntikan vaksin. 

Di akhir kegiatan, Dokter Dita Wahyu Rahman selaku Ketua Tim mengatakan pelaksanaan vaksinasi berjalan dengan lancar dan antusias peserta vaksin juga luar biasa semangatnya sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan. Semoga dapat memberikan manfaat buat kita semua dan terjaga dari virus corona.

gude

 

 

Related Posts

Komentar