Ibu Sehat Anak Sehat, Indonesia Unggul
Ajibarang - TIM Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Ajibarang kembali ikut berpartisipasi dalam kegiatan non fisik Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Tahun Anggaran 2019 Kodim 0701/Banyumas di Balai Desa Watuagung Kecamatan Tambak, pada Selasa, 29 Oktober 2019. Kegiatan non fisik TMMD kali ini berupa penyuluhan dan Pembinaan Mental (Bintal) bagi masyarakat. Acara yang mengangkat tema Kesehatan Ibu dan anak ini dihadiri ibu-ibu kader Desa Watuagung yang dengan sangat antusias menyimak materi dan aktif bertanya kepada dr. Antik Angganis selaku pemateri. Dokter yang biasa dipanggil dr Angga kali ini menyampaikan dua materi yang sangat menarik yaitu pemeriksaan kehamilan dan diare pada anak.
Dalam materi pertama mengenai pemeriksaan kehamilan, dr Angga menyampaikan, “Pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan sangat penting, tujuannya kehamilan yang sehat, persalinan yang aman sehingga ibu dan anak sehat. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 (satu) kali pemeriksaan pada trisemester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trisemester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trisemester ketiga.” Lebih lanjut dr. Angga menjelaskan pemeriksaan kehamilan meliputi pengukuran tinggi badan dan menimbang berat badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran lingkar lengan atas (LILA) jika <23.5 cm dikatakan Kurang Energi Kronis (KEK), pengukuran tinggi rahim/fundus untuk memperkirakan pertumbuhan janin, penentuan letak janin dan perhitungan denyut jantung janin angka normalnya 120-160x/menit, minimal satu kali imunisasi tetanus selama masa kehamilan, pemberian tablet tambah darah juga sangat penting hal ini membantu mengurangi perlengketan plasenta, pemeriksaan laboratorium: darah lengkap, HbsAg, status HIV, IMS, golongan darah, urine.
Setelah sesi tanya jawab terkait materi pemeriksaa kehamilan, acara dilanjutkan materi kedua yaitu diare pada anak. Dituturkan oleh dokter yang saat ini bertugas di IGD RSUD Ajibarang, “Jangan anggap sepele diare, diare bila tidak diatasi dengan tepat bisa berakibat fatal. Diare atau mencret adalah buang air besar yang lebih sering dan tinja yang dikeluarkan lebih lunak dari biasanya. Penyebab diare diantaranya virus, kuman/bakteri, parasit, dan biasanya pada bayi karena susu yang tidak cocok. Untuk penanganan diare usahakan mengganti cairan yang keluar jangan sampai anak dehidrasi. Kita bisa memberi larutan oralit atau perbanyak cairan dari bahan makanan air putih, minuman yoghurt, kuah sop yang rasanya lebih enak. Pada bayi berikan ASI lebih sering dari biasanya.” dr. Angga menghimbau untuk segera membawa anak yang diare ke faskes terdekat jika tidak membaik dalam 3 hari, tinja cair keluar amat sering, didapati salah satu atau lebih tanda-tanda dehidrasi (kekurangan cairan) seperti kesadaran menurun, mata cekung, tidak mau minum, cubitan kulit perut kembalinya sangat lama.
Diakhir acara, TIM PKRS RSUD Ajibarang dan warga Desa Watuagung bersama-sama mempraktikan 6 langkah cuci tangan dan merefresh kembali tentang moment cuci tangan. Hal ini sangat penting diketahui masyarakat karena salah satu bentuk pencegahan diare yang paling efektif ialah melakukan kebersihan lingkungan termasuk melakukan cuci tangan di antaranya sebelum dan sesudah menyiapkan makanan. Semoga dengan adanya kegiatan penyuluhan seperti ini, akan semakin banyak masyarakat yang terpapar dengan ilmu kesehatan dan tentu saja semakin aware dengan kesehatan diri dan lingkungannya.
(intan ari nur cahyani- Tim PKRS RSUD Ajibarang)