SOSIALISASI POKJA ASESMEN PASIEN SAAT APEL PAGI
AJIBARANG – Pada hari sabtu, tanggal 3 agustus 2019 Sudah Menjadi kebiasaan di RSUD Ajibarang bahwa sebelum memulai kegiatan, dilakukan Apel Pagi bersama sebagai wujud disiplin pegawai di pagi hari. Apel pagi di pimpin oleh ibu Sulindri Handayani, SH, MSi., selaku Kabag Administrasi dan Keuangan. Pada Apel pagi ini dimulai sebagian sosialisasi mengenai keakreditasian untuk merefres kembali semua karyawan RSUD Ajibarang. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Direktur RSUD Ajibarang bahwa setiap apel dilakukan sosialisasi keakreditasian. Sosialisasi pada hari ini diisi oleh Pokja AP (ASESMEN PASIEN) yang disampaikan oleh ibu Widyandi Kurniasih, S.Kep.,Ns.
Widyandi Kurniasih, S.Kep.,Ns., selaku Penanggung jawab Dokumen AP Menjelaskan bahwa Pokja AP sebagian besar menjelaskan mengenai asesmen pasien setiap masuk ke rumah sakit yang terdiri dari asesmen IGD, Poliklinik, rawat jalan dan rawat inap. Tujuan asesmen pasien yang efektif akan menghasilkan keputusan tentang kebutuhan asuhan, pengobatan pasien yang harus segera dilakukan dan pengobatan berkelanjutan untuk emergensi, elektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah. Proses asesmen pasien adalah proses yang terus menerus dan dinamis yang digunakan pada sebagian besar unit kerja rawat inap dan rawat jalan.
“Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama dengan metode IAR yaitu informasi Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial, kultur, spiritual dan riwayat kesehatan pasien. Analisa termasuk Analisis informasi dan data, termasuk hasil laboratorium dan radiologi diagnostik imajing untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien. Dan Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi. ”, tuturnya.
Beliau juga mengatakan bahwa asesmen awal dan asesmen ulang merupakan proses penting, diperlukan identifikasi kepada disiplin /PPA yang memenuhi syarat untuk melakukan asesmen dalam llingkup prakteknya, ijin, peraturan perundangan dan sertifikasi serta mendapatkan SPK dan RKK. Asesmen harus memperhatikan kondisi pasien, umur, kebutuhan kesehatan, dan permintaan atau preferensinya. Kegiatan asesmen pasien dapat bervariasi sesuai dengan tempat pelayanan. Asesmen ulang harus dilakukan selama asuhan, pengobatan dan pelayanan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien. Asesmen ulang adalah penting untuk memahami respons pasien terhadap pemberian asuhan, pengobatan dan pelayanan, serta juga penting untuk menetapkan apakah keputusan asuhan memadai dan efektif. Proses-proses ini paling efektif dilaksanakan bila berbagai profesional kesehatan yang bertanggung jawab atas pasien bekerja sama.
Diakhir sosialisasinya, ia berpesan semoga yang disampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua dan kita dapat memberikan asesmen pasien dengan paripurna yang baik. (wid/gude)