Dokter OBSGYN Dalam Peran Hospital Without Walls untuk Menurunkan AKI dan AKB
Angka Kematian Ibu di Indonesia berdasar data SUPAS 2015 adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian ibu tertinggi di Indonesia adalah hipertensi dalam kehamilan (preklamsi & eklamsi). Dalam menghadapi kehidupan rumah tangga seorang ibu hendaknya mampu melakukan perencanaan kehamilan dengan baik, hal ini dikarenakan semua kehamilan berisiko, terlebih pada ibu dengan profil risiko tinggi.
Konseling ibu untuk mengikuti program KB di daerah sering membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pemeriksaan ANC nya, karena masih banyak mitos seperti pakai IUD tidak boleh kerja berat, takut karena ada benda asing di dalam tubuh, kemudian tindakan sterilisasi atau kontrasepsi mantap untuk wanita maupun pria dianggap melemahkan libido pria, takut untuk dilakukan operasi, hingga masalah keyakinan. Kondisi yang demikian ini memerlukan edukasi yang baik kepada para ibu-ibu dan juga seyogyanya diikuti oleh bapaknya juga.
Dokter Spesialis Obstetri dan gynecologi juga perlu meluangkan waktu untuk lebih banyak terjun kelapangan dalam memberikan edukasi ke masyarakat, ke FKTP termasuk didalamnya memberikan bimbingan teknis secara berkala kepada bidan desa maupun bidan puskesmas, serta ibu-ibu kader untuk memperbaiki sistem screening ibu hamil dengan resiko tinggi. RSUD Ajibarang membuka kerja sama dengan beberapa puskesmas sekitar dalam hal kegiatan seperti layaknya hospital without walls yang ada.
Semoga AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi) hususnya di Banyumas Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya dapat berkurang dengan kegiatan Obsgyn without walls, karena dari Ibu yang sehat, akan melahirkan generasi Indonesia yang sehat di masa depan. (dr. Hesa Kusuma, SpOG)
GALERIA FOTO :