DUKUNGAN RSUD AJIBARANG  TERHADAP PENDIDIKAN KEPERAWATAN

DUKUNGAN RSUD AJIBARANG TERHADAP PENDIDIKAN KEPERAWATAN

Kualitas pelayanan kesehatan berkaitan erat dengan kualitas tenaga perawat, karena sebagian besar tenaga kesehatan Indonesia adalah perawat. Selain itu tenaga perawat juga mempunyai peran penting terhadap kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena pelayanan perawatandiberikan berdasarkan pendekatan bio psikososial-spiritual, dilaksanakan secara berkesinambungan selama 24jam. Sehingga diperlukan perawat yang berkualitas atau profesional dalam aspek intelektual, interpersonal, dan teknikal, bahkan peka terhadap perbedaan sosial budaya, serta mempunyai pengetahuan yang luas dan mampu memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Keperawatan yang profesional mempersyaratkan pelayanan keperawatan diberikan dengan kompetensi yangmemenuhi standar dan memperhatikan kaidah etikdan moral, sehingga masyarakat terlindungi karena menerima pelayanan dan asuhan keperawatan yang bermutu. Keperawatan sebagai profesi juga memiliki body of knowledge yang jelas berbeda dengan profesi lain, altruistis, memiliki wadah profesi, memiliki standar, dan etika profesi, akuntabilitas, otonomi, serta kesejawatan.

Perawat berkualitas (profesional) dapat terwujud bila profesionalisme keperawatannya dibangun berdasarkan tiga fondasi, yaitu:Pertama, Evidence Based. Keperawatan harus memiliki keilmuan dan hasil-hasil penelitianyang kuat. Hal ini yang membedakan body ofknowledge keperawatan dengan profesi lain. Membangun ilmukeperawatan membutuhkan waktu panjang dan harus berbasis perguruan tinggi/universitas. Karena itu peletakan fondasi perubahan pendidikan bukan hanya pendidikan vokasi semata, tetapi juga lebih diarahkan pada pendidikan akademik (sarjana, magister, dan doktoral) dan pendidikan profesi (ners, spesialis, dan konsultan). Kedua, Quality of Practice. Fondasi ilmu yang kuat dan hasil-hasil penelitian yang dimiliki oleh perawat akan meningkatkan kompetensi, kemampuan berpikir kritis, kemampuan mengambil keputusan yang tepat dan kepercayaan diri yang baik dalam praktik dan berinteraksi dengan profesi lain. Kualitas praktik juga harus didukung oleh berbagai kebijakan, regulasi dan peraturan-peraturan yang sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, institusi pelayanan dan organisasi profesi. Ketiga, Patient Safety. Masyarakat yang dilayani oleh perawat akan memperoleh tingkat keamanan yang tinggi karena kualitas praktik. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu mengembangkan diri baik attitude, knowledge dan skill dengan melalui pendidikan formal maupun non formal. Hal ini juga sangat didukung oleh RSUD Ajibarang.

Salah satu bentuk dukungan RSUD Ajibarang terhadap peningkatan kompetensi perawat, dengan mengikutkan perawat RSUD Ajibarang dalam kegiatan Workshop Preseptor “Update Kualitas dan Peran Preseptor dalam Pencapaian Kompetensi Mahasiswa dan Perawat” yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tanggal 11-12 April 2019.

Pada hari pertama materi yang disampaikan tentang Preseptorship (Managemen of Clinical Teaching) oleh Prof.Dr.Nursalam.,M.Nurs.(Hons), bahwa banyak metode pembelajaran klinik yang dapat diterapkan dalam membimbing mahasiswa/perawat baru salah satunya dengan metode preseptorship. Demikian juga evaluasi klinik ada banyak metode yang dilakukan diantaranya adalah SOCA (Student Oral Case Analysis). Materi ke dua disampaikan oleh Ns.Dedy Purwito,S.Kep.,M.Sc.Ph.D. tentang Konsep Pembelajaran Preseptorship di Area Keperawatan Komunitas, dimana seorang preseptor harus bisa menjadi role model, socializers dan educators agar tujuan mahasiswa dalam prakteknya tercapai. Sedangkan materi ke tiga tentang Konsep Pembelajaran Magister Keperawatan di Area Rumah Sakit disampaikan oleh Dr.Eko Winarto, S.Kep.,M.Kep.,Sp.KMB. Beberapa hal yang disampaikan bahwa untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diperlukan adanya harmonisasi sistem pendidikan & pelayanan kesehatan serta pendidikan interprofesi.

Pada hari ke dua membahas tentang metode pembelajaran klinik dan evaluasi klinik melalui simulasi dengan melibatkan mahasiswa keperawatan UMP. Dengan adanya simulasi ini diharapkan peserta workshop memahami dengan baik tentang hal tersebut sehingga dapat diaplikasikan di area klinik masing-masing dalam membimbing mahasiswa selama melakukan kegiatan praktek klinik.

Hal yang tidak kalah menarik pada acara tersebut bahwa untuk lebih efektif dan efisien dalam penggunaan kertas maupun pengolahan data maka dalam diskusi (pertanyaan) menggunakan aplikasi gadget, demikian juga dalam evaluasi pelaksanaan workshop.

Dengan peran sertanya RSUD Ajibarang dalam kegiatan workshop ini diharapkan ikut membantu menciptakan perawat-perawat yang profesional (berkualitas) sehingga siap untuk menghadapi dunia kerja dan dapat memberikan pelayanan keperawatan dengan paripurna sesuai dengan harapan masyarakat. (@rvanta). 

 

Related Posts

Komentar