TRAINING EMERGENCY OBSTETRIC DAN NEONATAL CARE

TRAINING EMERGENCY OBSTETRIC DAN NEONATAL CARE

Ajibarang – Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Evaluasi Milenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia masih berada di posisi 305 per 100.000 kelahiran. Padahal target yang dicanangkan adalah 102 per 100.000 kelahiran.

Di Kabupaten Banyumas sendiri, tercatat 29 kasus kematian ibu pada tahun 2015, 22 kasus pada tahun 2016, dan 14 kasus pada tahun 2017. Sedangkan AKB pada tahun 2015 terdapat 244 kasus, 239 kasus pada tahun 2016, dan 204 kasus pada tahun 2017. Meskipun angka-angka tersebut menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun dan penyebab kematian ibu mulai didominasi oleh penyakit penyerta seperti jantung dan ginjal, namun penyebab kematian langsung seperti preeklamsia, eklamsia dan perdarahan pasca melahirkan masih ditemukan. Sedangkan penyebab AKB didominasi oleh asfiksia dan BBLR.

RSUD Ajibarang sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan dan bersertifikasi PONEK, pada tanggal 27 September 2018 telah mengadakan Training Emergency Obstetric dan Neonatal Care sebagai bentuk bakti rumah sakit dalam upaya menurunkan AKI dan AKB. Acara berlangsung satu hari dengan mengundang tenaga-tenaga kesehatan dari puskesmas dan rumah sakit di Ajibarang dan sekitarnya. Kegiatan ini bertempat di Ruang Rapat RSUD Ajibarang dan dibuka oleh direktur RSUD Ajibarang, dr. Dani Esti Novia, dengan harapan acara ini dapat diikuti dengan baik dan dapat meningkatkan pemahaman serta kemampuan SDM terkait.

Kegiatan pelatihan terdiri dari sesi pemaparan materi dan skill stations. Materi-materi yang disampaikan meliputi “Kegawatdaruratan Obstetrik” oleh dr. Hesa Kusuma, SpOG, “Resusitasi Neonatal” oleh dr. Florence Alexandra, SpA, dan “Resusitasi Jantung Paru dan Managing Hemorrhagic Shock” oleh dr. Igun Winarno, SpAn. Setelah sesi tersebut, para peserta dibagi menjadi tiga kelompok untuk mengikuti skill stations dimana pada sesi ini peserta berkesempatan mempraktikkan langsung bagaimana teknik yang benar dalam melakukan kompresi bimanual, vakum ekstraksi, pemberian obat eklampsia/preeklampsia, teknik resusitasi neonatus, dan high quality CPR.

“Pelatihan tadi menurut saya sesuai dengan ekspektasi. Dari segi materi dan pembicara sangat kompeten di bidangnya. Hanya kendala di waktu yang terbatas, namun semuanya sudah berjalan baik dan ilmu yang didapat pun sangat aplikatif di lapangan”, menurut dr. Ryan (RSIA Bunda Arif) yang juga merupakan peraih nilai pretest tertinggi.

By MRD

Related Posts

Komentar