SELANGKAH LAGI IMPIANKU MENJADI TKHI TERWUJUD

SELANGKAH LAGI IMPIANKU MENJADI TKHI TERWUJUD

AJIBARANG,- Rasa syukur dan bangga saya tidak dapat di lukiskan dengan kata kata, dan saya juga mengucapkan terimakasih kepada dr.Dani Esti Novia selaku Direktur RSUD Ajibarang, dr Widyana Grehastuti., Sp.OG., M.Si.Med sebagai Kabid Pelayanan dan Keperawatan, Ibu Fajar Tri Asih.,S.Kep.Ns.,MM yang sudah memberikan rekomendasi kepada saya untuk mengikuti seleksi menjadi TKHI pada tahun 2018 dan ucapan terima kasih juga kepada semua teman teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang sudah mensuport saya, dimana pada musim haji tahun 1439 H atau bertepatan dengan tahun 2018 M, saya diizinkan Allah SWT untuk menginjakkan kaki di dua tanah haram, dan bisa menunaikan rukun islam kelima, walaupun bukan sebagai jama'ah biasa. Karena saya diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji tanpa bayar dan tak perlu mengantri, karena ditahun 2018 saya lolos seleksi menjadi Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Pada tahun yang sama untuk bisa berangkat haji harus sudah mengantri paling tidak sejak tujuh tahun yang lalu, adapun sekarang antrian calon jama'ah haji khususnya Jawa Tengah sudah sampai 2039, artinya daftar antri selama dua puluh satu tahun. Pokoknya Subhanallah syukur Alhamdulillah...Ya Robb……

 Alkisah, saya mengikuti seleksi sebagai calon Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) mulai bulan Oktober 2018, sebelum mendaftar saya banyak bertanya kepada teman teman yang sudah berpengalaman sebagai TKHI, dari testimony teman teman yang sudah berangkat menjadi TKHI saya semakin termotivasi untuk mendaftar sebagai TKHI, untuk menaftar sebagai TKHI saya harus membuat akun di www.puskeshaji.depkes.go.id , Tahapan rekrutmen PKHI tahun 2018 menggunakan aplikasi online melalui 15 (lima belas) tahapan rekrutmen, meliputi :

  1. Pembuatan Akun.
  1. Pengambilan Nomor Formulir (NF). 
  1. Kelengkapan Data Elektronik. 
  1. Tes Potensi Peminat PKHI. 
  1. Pengambilan Nomor Registrasi (NR). 
  1. Seleksi Data Elektronik. 
  1. Pemberkasan dan Medical Check Up (MCU) 
  1. Seleksi Berkas.
  2. Tes Psikometri. 
  1. Nominasi Peserta Latih. 
  1. Pelatihan Kompetensi. 
  1. Pembekalan Integrasi. 
  1. Penetapan PKHI. 
  1. Pengerahan/Penugasan PKHI. 

Mulai dari pembuatan akun saya sudah mulai diuji kesabarannya karena padatnya pendaftar melalui online sehingga sering mengalami loading yang lama, alias tidak konek konek, setelah memiliki akun saya mendapatkan kode akses berupa Nomor Akun (NA) setelah mendapatkan nomor akun, saya mengisi beberapa data elektronik yang sudah tersedia dalam menu melengkapi dan mengunggah (e-filling) sehingga munculah Nomor Formulir (NF) setelah mendapatkan NF, formulir dokumen yang sudah di isi dan ditanda tangani dikirimkan ke PO BOX Dinkes Provinis Jawa Tengah, lalu saya melakukan test potensi peminat PKHI secara online, test ini dapat dilakukan maksimal lima kali dan nilai yang tertinggi yang akan di pakai dalam proses seleksi tahapan ini. Selanjutnya Pengambilan NR merupakan salah satu tahapan sebelum dilakukan seleksi data elektronik PKHI. Fungsi dari NR adalah untuk pemberkasan, presensi elektronik, recall data,nominasi peserta latih, pengumuman, dan sebagainya. Setelah mempunyai NR saya melakukan medical check up pada saat akan melakukan medical check up saya berusaha untuk bisa melakukan olah raga secara rutin setelah sholat subuh, saya melakukan olah raga berupa joging di sekitar perumahan, karena pada pekeriksaan medical check up (MCU) akan dilakukan tes rokport dimana saya harus lari dengan jarak 1600 meter yang diberi waktu tertentu dan nanti ada kriteria penilaiannya yaitu : kurang, cukup, baik dan baik sekali….alhamdulillah di medical check up ini saya bisa melewati dengan mulus, berkat doa dan latihan yang rutin saya lakukan

 Tanggal 07 Desember 2017 jam 11.02 pada pengumuman seleksi berkas saya dinyatakan LULUS, tahapan selanjutnya yaitu Tes Psikometri, tes ini di lakukan oleh beberapa rumah sakit yang sudah ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan dan saya memilih untuk melakukan tes psikometri di RS Jiwa Arif Zainudin Surakarta, pelaksanaan tes dimulai dari jam 08.00 sampai jam 15.30 meliputi tes tertulis dengan menjawab 650 soal dan dilanjutkan dengan wawancara, pada saat menunggu tes wawancara banyak peserta yang gundah kira kira apa yang ditanyakan yah? Tibalah giliran nama saya di panggil, perasaan agak cemas tapi saya tetap percaya diri karena Alloh Pasti akan menolong saya, setelah sampai di depan penguji saya menyampaikan salam, penguji menjawab salam saya seraya mempersilahkan saya untuk duduk, saya melihat stopmap yang dipengang penguji ternyata isinya berkas rekapan jawaban yang sudah saya kerjakan sebelumnya disitu juga ada gambar yang saya buat saya agak malu karena gambar tidak sebagus yang dibuat oleh peserta lain.

 Pertanyaan pertama dari penguji nama anda siapa? saya dengan lantang menjawab nama saya Nasim Karatawiraji Kanapi, maaf yah kali ini nama saya jadi panjang karena pada saat membuat akun harus mencantumkan tiga konsonan kata sehingga saya mencomot nama ayah dan nama kakek saya. Pertanyaan ke dua apa motifasi anda menjadi seorang TKHI ? saya menjawab, saya ingin melayani jamaah haji dengan sepenuh hati dan segenap jiwa raga agar jamaah haji tetap sehat dan menjadi haji yang mabrur, motifasi yang lain? timpal penguji, dengan diberikan pelayanan kesehatan yang baik jamaah tetap sehat dan bisa melaksanakan rukun ibadah haji baik wajib maupun sunah, sehingga tugas saya pun jadi mabrur ujar saya. Singkat kisah saya disesi wawancara menghabiskan waktu selama lima belas menit, Alhamdulillah ndak pakai lama, karena peserta lain ada yang sampai tiga puluh menit.

 Dan pada peretengahan bulan Februari keluarlah pengumuman akhir dan Alhamdulillah saya dinyatakan diterima sebagai calon TKHI tahun 2018 selanjutnya pada tanggal 19 - 24 Februari 2018 saya diundang untuk melakukan pelatihan kompetensi dasar TKHI di Bapelkes Semarang selama enam hari yang dilaksanakan Bapelkes Salaman.

 Materi pelatihan kompetensi dasar TKHI meliputi soft skill kompetensi sebagai tenaga kesehatan, dan bagaimana melaporkan kejadian yang terjadi pada saat melaksanakan tugas secara online.

 Setelah melakukan pelatihan kompetensi dasar calon TKHI di wajibkan untuk melakukan pembinaan kepada calon jamaah haji di wilayah tempat tinggalnya dan melakukan pembinaan jamaah yang risti minimal lima jamaah. Saya juga melakukan pembinaan jamaah haji di puskesmas, KBIH dan membantu pelaksanaan kegiatan uji kebugaran para calon jamaah haji, baik yang dilaksanakan dipuskesmas maupun yang dilaksanakan secara terpadu di GOR Satria. Saya juga mengucapkan terimakasih Kepada Kepala Dinas Kesehatan Banyumas Bapak Sadianto., SKM., M.Kes beseta jajaranya dan Kepada Para Kepala Puskesmas yang sudah melibatkan saya dalam pembinaan jamaah haji, sehingga banyak calon jamaah haji yang istitoah karena status kesehatanya tetap terjaga.

 Dokumentasi pembinaan di Puskesmas, melakukan konseling kepada jamaah haji risti, kunjungan kerumah jamaah risti, dan ikut kegiatan uji kebugaran di GOR Satria Purwoketo

 

 Selanjutnya calon TKHI dapat undangan untuk melakukan pelatihan integrasi calon petugas haji kloter Embarkasi Solo tahun 1439 H/ 2018 M di Asarama Haji Donohudan yang dilaksanakan pada tanggal 30 April sampai dengan tanggal 09 mei 2018.

 Dokumentasi pelatihan integrasi calon petugas haji kloter embarkasi solo tahun 1439 H

 Kegiatan pelatihan integrasi calon petugas haji kloter embarkasi Solo yang dilaksanakan di asrama haji Donohudan banyak pengalaman di dapat karena pelatihan menhadirkan nara sumber yang handal di masing masing bidangnya dan peserta pelatihan bukan hanya dari tenaga kesehatan / TKHI tapi campur dengan TPHI dan TPIHI sehingga kita berbaur dengan para Kyai yang sudah berpengalaman mendampingi ibadah haji bahkan ada yang sudah pernah 10 kali mendampingi ibadah haji, sehingga pada saat ada waktu luang atau pada saat diskusi beliau sering membagikan pengalaman pada saat mendampingi ibadah haji. Kegiatan pelatihan integrasi di mulai sejak pukul 03.00 diawali kiamulail, sholat subuh berjamaah, kultum, olah raga dan materi dalam kelas dilaksanakan sampai jam 21.00 Wib, sehingga membutuhkan kesehatan yang prima, dan satu hari sebelum pelatihan berakhir, ada kegiatan gladi posko yang mempraktekan pada saat pelaksanaan puncak ibadah haji di ARMINA, semua dilakukan dengan ikhlas kesungguhan hati sehinggga rasa cape, panas, ngantuk tidak dirasakan.

 Alhamdulillah dari lima belas tahapan sudah saya lalui, melalui Keputusan Mentri Kesehatan Repuplik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/253/2018 Tentang Penetapan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPHI) Arab Saudi Bidang KesehatanTahun 1439 H / 2018 M saya sudah ditetapkan menjadi TKHI.

 Melalui SK Kementrian Agama Repuplik Indonesia Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Tengah Nomor : B.6107/Kw1.15/2/Hj.02/06/2018 Tentang penetapan petugas kloter embarkasi Solo (SOC) Tahun 2018/1439 H. saya ditetapkan sebagai petugas kloter 91 SOC.

Saya akan diberangkatkan sebagai Petugas Kesehatan Haji Indonesi, gelombang dua embarkasi solo (SOC) Kloter 91 saya sudah mendapatkan surat perintah masuk asrama Armina Solo pada tanggal dua belas Agustus 2018 dan selanjutnya saya akan diterbangkan ke Jedah pada tanggal 14 Agustus 2018 jam 12.45. Tugasku sebagai tenaga perawat dimana satu tim kesehatan haji Indonesia terdiri dari satu orang dokter dan dua orang perawat.

 Itulah sekelumit proses menjadi seorang Tim Kesehatan Haji Indonesia, nanti kalau tugas ke tanah suci sudah saya laksanakan insyaaloh akan saya sambung lagi tulisan ini, akhirnya saya mohon doanya agar saya dan tim bisa melaksanakan tugas melayani tamu Alloh secara paripurna, dan bisa kembali ketanah air dengan selamat…Aamin YRA..

 

Related Posts

Komentar