PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN : ANALISA INDIKATOR MUTU WAJIB RSUD AJIBARANG TAHUN 2019

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN : ANALISA INDIKATOR MUTU WAJIB RSUD AJIBARANG TAHUN 2019

Ajibarang, RSUD Ajibarang berkomitmen untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan yang dilaksanakan di seluruh unit di RSUD Ajibarang. Salah satu program yang dilaksanakan untuk mewujudkan komitmen tersebut yaitu melalui Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Selama periode tahun 2019 Komite PMKP telah melaksanakan pengumpulan data mutu yang terbagi dalam 12 Indikator Mutu Wajib (IMW). Berikut ini merupakan hasil analisa data mutu di RSUD Ajibarang selama tahun 2019.

Indikator penilaian ini bisa menunjukkan tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, sebagai bahan pertimbangan masyarakat dalam menentukan pilihan sarana kesehatan yang diinginkan.

IMW 1 Kepatuhan Identifikasi Pasien

Kepatuhan identifikasi pasien selama tahun 2019 belum tercapai sesuai target (100%), namun sudah ada peningkatan capaian yang signifikan. Sebagai perbandingan di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Kepatuhan identifikasi pasien belum mencapai target 100%, dengan angka capaian tertinggi yaitu 98,08%. Kegiatan yang diamati adalah pemberian obat, pemberian pengobatan termasuk nutrisi, pemberian darah dan produk darah, pengambilan specimen, sebelum melakukan tindakan diagnostik / therapeutic.

PLAN:

Salah satu tindakan untuk mewujudkan tindakan keselamatan pasien yaitu dengan melakukan tindakan identifikasi pasien dengan target semua pasien dilakukan tindakan identifikasi sebelum kita kontak dengannya. Pada indikator ini hanya ditujukan untuk tindakan nutrisi, pemberian obat,pemberian darah, pengambilan specimen, dan diagnostik.

Perencanaan yang telah dilakukan dengan memberikan penyuluhan tata cara identifikasi pasien, pentingnya melakukan identifikasi pasien, penyusunan SPO, pengadaan sarana identifikasi yaitu dengan memberikan gelang identitas kepada pasien.

DO:

Pelaksanaan indikator ini ternyata belum memenuhi target 100%, dengan varian hasil tertinggi pada bulan Desember 2019 sebesar 86,84%. Variasi hasil ini ternyata didapatkan hasil dari para PPA Perawat dalam melakukan tindakan pengambilan specimen, pemberian obat dan pemberian darah mencapai datas 90%, tindakan diagnostik 100%, sedangkan petugas gizi dalam melakukan identifikasi pasien sesuai dengan harapan. Keadaan ini sudah ditunjang dengan penyuluhan, SPO identifikasi pasien juga sudah ada. Semua pasien sudah diberikan gelang penanda.

STUDI:

Kepatuhan identifikasi pasien sangatlah penting untuk menentukan tepat pasien, tepat prosedur, tepat lokasi, tepat terapi, tepat pemberian nutrisi. Hasil yang didapat di RSUD Ajibarang belum memenuhi target 100%, yang banyak disumbang oleh tenaga nutrisi. Tidak tercapainya target ini bisa mengakibatkan kesalahan pasien, kesalahan prosedur, kesalahan dalam pemberian obat, kesalahan dalam diagnostik maupun kesalahan dalam melakukan terapi nutrisi, bukan hanya itu, tidak tercapainya indikator ini bisa mengakibatkan terjadinya KTD dan tuntutan masalah hukum, juga bisa berakibat meningkatnya LOS sehingga peninggkatan pembiayaan rumah sakit. Sedikitnya peran tenaga nutrisi dalam aktifitas identifikasi pasien memerlukan kajian tersendiri untuk rumah sakit.

ACTION

Penelusuran pemahaman identifikasi pasien di instalasi gizi, penyuluhan di instalasi gizi, pendampingan dalam pemberian nutrisi

IMW 2. Emergency Respon Time

Emergency respon time (waktu tanggap pelayanan gawat darurat ≤ 5 menit) pada tahun 2019 sudah tercapai sesuai target yaitu 100%. Seluruh pasien gawat darurat mendapat respon time kurang dari 5 menit setelah pasien datang. Hal ini dikarenakan SDM di IGD sudah memiliki pengetahuan dan kompetensi yang harus dimiliki terutama mengenai penanganan gawat darurat serta  fasilitassarana prasana yang semakin lengkap. Di RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo angka emergency respon time juga telah mencapai target yaitu 100%.

IMW 3. Waktu Tunggu Rawat Jalan

Waktu tunggu rawat jalan belum sesuai target. Standar waktu tunggu yang telah ditentukan adalah pasien diperiksa oleh dokter spesialis dalam waktu kurang dari 60 menit setelah mendaftar di loket pendaftaran. Hasil Branch marking di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo waktu tunggu rawat jalan juga belum memenuhi target.

PLAN:

  1. Tergambarnya ketepatan waktu pelayanan di rawat jalan yang diharapkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.
  2. Target angka waktu tunggu rawat jalan <60 menit adalah 100%

DO:

  1. Ada alur pelayanan rawat jalan
  2. Ada maklumat pelayanan dokter spesialis
  3. Ada form pengumpulan data
  4. Ada SIMRS di pendaftaran dan rawat jalan
  5. Ada pendaftaran online dan onsite
  6. Capaian waktu tunggu rawat jalan tahun 2019 belum mencapai standar, angka tertinggi baru mencapai 30%.

STUDI:

Pendaftaran pasien rawat jalan buka jam 06.30, sedangkan waktu pelayanan dokter spesialis rata-rata jam 09.00, sebagian besar pasien melakukan pendaftaran onsite sehingga pasien datang dan melakukan pendaftaran di awal waktu, hal ini menyebabkan waktu tunggu pasien belum mencapai standar yaitu <60 menit.

ACTION

  • Sosialisasi pendaftaran online ke pasien dan keluarga
  • Mengoptimalkan penggunaan SIM RS dan E-Medical record, untuk mempercepat pelayanan
  • Meningkatkan kepatuhan pelaksanaan maklumat pelayanan.

IMW 4. Penundaan Operasi Elektif

Penundaan operasi elektif selama Tahun 2019 tercapai sesuai target yaitu kurang dari 5%. Penundaan operasi terjadi karena HB rendah atau GDS naik, penundaan operasi dikarenakan kondisi pasien yang belum memungkinkan dilaksanakan operasi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Di RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo masih terdapat penundaan operasi elektif > 5%.

IMW 5. Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis

Kepatuhan jam visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00 termasuk hari libur. Pencapaian pada tahun 2019 sudah tercapai sesuai target diatas 80% pasien yang dirawat di RSUD Ajibarang divisite dokter spesialis sebelum jam 14.00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mutu kepatuhan jam visit dokter sudah sesuai harapan pelanggan. Di RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo jam visite dokter spesialis juga telah mencaai target lebih dari 80%.

IMW 6. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium

Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium pada Tahun 2019 belum tercapai sesuai target hal ini terjadi karena  ada sampling ulang. Standar yang telah ditetapkan adalah 100% seluruh pemeriksaan laboratorium dengan hasil kritis harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang dari 30 (tiga puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan. Hasil branch marking di RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo untuk pelaporan hasil kritis masih belum sesuai target yaitu 99,04%.

IMW 7. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional

Kepatuhan penggunaan formularium nasional sudah tercapai sesuai target yaitu >80 %. Indikator mutu Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional memberikan gambaran kepatuhan para dokter dalam meresepkan obat kepada pasien sesuai dengan daftar obat-obatan Formularium Nasional. Di RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo kepatuhan penggunaan obat sesuai formularium nasional juga telah mencapai target lebih dari 80%.

IMW 8. Kepatuhan Cuci Tangan

Audit kepatuhan cuci tangan adalah tingkat kepatuhan staf dalam melakukan cuci tangan sesuai kondisi yang sudah ditentukan WHO. Hasil audit kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci tangan 5 moment tahun 2019 telah mencapai target yaitu > 80% dengan rata-rata capaian sebesar 92%. Kepatuhan cuci tangan  akan mencegah dan mengurangi infeksi terkait pelayanan kesehatan, serta menjamin keselamatan pasien. Adanya petugas yang belum mematuhi 5 moment cuci tangan dikarenakan kurang komitment petugas, sehingga diperlukan ada sosialisasi dan monitoring secara continue. Hasil branch marking dari RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo belum mencapai target dengan capaian rata-rata 74%.

IMW 9. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh

Hasil capaian kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap tahun 2019 pada semester I belum sesuai target, namun hasil capaian terus meningkat dan pada semester II telah tercapai 100 %. Hasil branch marking dari RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo belum mencapai target dengan capaian <100%.

IMW 10. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway

Kepatuhan terhadap Clinical Pathway adalah kepatuhan para staf medis/DPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis. Disebut patuh apabila mengikuti komponen standar LOS, terapi dan pemeriksaan penunjang yang digunakan.

Pada periode tahun 2019 kepatuhan terhadap Clinical pathway belum sesuai standar (80%), namun pencapaian semakin meningkat dengan rata-rata 70 %. Hal ini memerlukan monitoring evaluasi dalam pelaksanaan pelayanan sesuai CP. Hasil branch marking dari RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo telah mencapai target yaitu kepatuhan terhadap CP >80%.

IMW 11. Kepuasan Pasien dan Keluarga

Kepuasan pasien yang disurvei adalah pasien IGD, Rawat Jalan dan Rawat Inap. Berdasarkan hasil survei dapat diketahui bahwa kepuasan pasien dan keluarga di RSUD Ajibarang menyatahan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Kepuasan pasien di RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo telah sesuai standar.

IMW 12. Kecepatan Respon Terhadap Komplain

Indikator mutu Kecepatan Respon Terhadap Komplain memberikan gambaran kualitas terhadap kecepatan rumah sakit dalam menanggapi complain baik tertulis, lisan, atau melalui mass media yang sudah diidentifikasi tingkat risiko. Dari hasil capaian didapatkan hasil yang sesuai dengan standar. Di RSUD dr.Kanujoso Djatiwibowo kecepatan respon terhadap complain telah sesuai standar.

Demikian laporan analisa data Indikator Mutu RSUD Ajibarang tahun 2019. Semoga di tahun-tahun mendatang RSUD Ajibarang dapat semakin meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada para pengguna layanan.

Salam sehat untuk kita semua....

`Oen`

Related Posts

Komentar