MENENGOK BANGSAL KENARI ATAS, VISITE BESAR KSM PARU

MENENGOK BANGSAL KENARI ATAS, VISITE BESAR KSM PARU

Salah satu kegiatan rutin Rabu-an Komite Medis RSUD Ajibarang adalah kegiatan Visite Besar. Kegiatan ini biasa dilakukan setiap hari Rabu minggu ke-2. Sedikit berbeda pada Rabu minggu ke-4 ini, yang biasanya diisi dengan kegiatan Serba-serbi justru diisi dengan Visite Besar.

Hari ini,  Rabu (24/07/2019), Visite Besar dilakukan di Bangsal paling Pojok Belakang, Bangsal Kenari Atas. Bangsal ini merupakan bangsal infeksius airbone atau bangsal khusus untuk merawat pasien-pasien dengan kasus penyakit yang dapat menular melalui airbone (udara). Sebagian besar pasien bangsal ini merupakan Pasien yang dirawat oleh KSM Paru dan Penyakit Dalam. Karena merupakan bangsal infeksius airbone maka seluruh pengunjung, dokter, dan perawat serta pasien yang masuk ke bangsal ini, WAJIB hukumnya untuk mengenakan masker. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir penularan penyakit pasien yang memang ditularkan melalui airbone.

 

Visite Besar KSM Paru di Bangsal Kenari Atas didampingi langsung oleh dokter spesialis paru RSUD Ajibarang, dr Inge Cahya Ramadhani, Sp. Visite Besar kali ini membahas tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) dan diikuti oleh seluruh anggota komite medis, baik itu, dokter spesialis lain, dokter umum, dan juga dokter internship. Tak lupa adik-adik Dokter Muda (co-ass) dari FK UNSOED juga mengikuti kegiatan visite besar ini. 

Perwakilan dokter internsip (dr Prayogo dan dr Anindya) mempresentasikan 2 kasus pasien secara bergantian, dan masing-masing kasus kemudian dibahas langsung oleh dr Inge, Sp.P. Ada hal yang sedikit berbeda pada visite besar kali ini, dr Anindya melakukan presentasi kasus pasien menggunakan bahasa inggris, dan hal ini mendapat antusiasme tinggi oleh para anggota komite medis yang lain. dr Inge, Sp.P pun dalam melakukan pembahasan kasus juga menggunakan bahasa inggris sehingga membuat diskusi semakin menarik. 

Kedua kasus yang dibahas mengenai Diagnosis TBC (Tuberkulosis). Dr Inge, Sp.P, menyampaikan, ”Penyakit TBC atau yang lebih dikenal dengan flek paru adalah penyakit yang menular melalui udara. Oleh karena itu penyebaran penyakitnya sangat cepat. Gejala khas dari Penyakit TBC adalah batuk >2 minggu, batuk darah, sesak nafas, demam, keringat di malam hari dan berat badan turun. Penderita Penyakit TBC perlu diobati secara jangka panjang dan perlu kepatuhan minum obat untuk mencegah keparahan penyakit dan penyebaran secara luas."

Dr Inge, Sp.P juga menyampaikan bahwa ternyata sebagian besar pasien TBC yang dirawat di RSUD Ajibarang adalah pasien TBC dengan penyakit penyerta lain, contohnya TBC dengan Diabetes Mellitus, TBC dengan DILI (Drug-Induced Liver Injury) atau TBC dengan HIV. Sehingga terkadang butuh kolaborasi perawatan dengan KSM Penyakit Dalam. Dalam diagnosis Penyakit TBC sendiri RSUD Ajibarang sudah memiliki alat untuk melakukan cek dahak TCM (Tes Cepat Molekuler). 

Pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler) atau yang disebut GeneXpert MTB/RIF merupakan pemeriksaan yang disarankan untuk diagnostik awal tersangka TB paru dan pasien TB paru dengan HIV atau dengan dugaan resistensi terhadap rifampisin. Pemeriksaan ini dapat memberikan diagnosis TB yang akurat dan mendeteksi resistensi antibiotik rifampisin.

Hal ini menjadi salah satu unggulan dari pelayanan KSM Paru RSUD Ajibarang dalam menunjang Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis Paru.

Dengan adanya kegiatan visite besar ini, para dokter umum dan dokter internsip yang merupakan lini pertama penangan kegawatdaruratan pasien di RSUD Ajibarang baik itu di IGD maupun di Bangsal dapat bertukar informasi dan juga mendapatkan update ilmu dari Dokter Spesialis mengenai kasus penyakit dan dapat mempraktekan anamnesis-pemeriksaan fisik secara langsung.

(oleh: dr Nanda Dwi Mahara) -Edited:CGE

Gallery Foto Visite Besar KSM Paru

Related Posts

Komentar