SIMULASI BRIGADE SIAGA BENCANA RSUD AJIBARANG
BSB RSUD AJIBARANG,- Kehebohan sempat terjadi siang tadi jam 10.00 di Gedung perkantoran lantai 2 RSUD ajibarang, asap tebal dan kebakaran tiba-tiba muncul dari Ruang Diklat, dua orang berlarian dengan panik dan meneriakkan “ada kebakaran, kebakaran, diklat kebakaran” hal ini menimbulkan kepanikan pegawai dilantai dua, ada beberapa karyawan yang berlarian keluar sambil membawa barang masing – masing, ada sebagian yang masih ragu-ragu untuk menyelamatkan diri sehingga hanya berdiri dan tengak tengok untuk melihat situasi sekitar, beberapa menit kemudian ada pengumumuman pengaktifan CODE RED, situasi semakin tak terkendali peserta IHT PPI untuk Gaskep yang ada di ruang rapat ikut berhamburan keluar, mereka masih bingung dengan kondisi yang terjadi sehingga menambah kegaduhan, muncul seorang yang memakai helm kuning dengan dibantu petugas keamanan memerintahkan semua orang agar keluar dari kantor masing – masing dengan mengikuti jalur evakuasi untuk menuju titik kumpul utama, sementara ada seorang yang lain yang memakai helm merah mengambil APAR dan menuju titik api ,beberapa saat kemudian datang berbondong bondong beberapa orang yang memakai helm merah dan membawa APAR membantu memadamkan api, Alhamdulillah api biasa dipadamkan dan semua karyawan berkumpul di titik kumpul dengan aman dan selamat dan code red pun di non aktikan.
Mekipun sempat merasakan kepanikan akhirnya semua karyawan merasa lega karena ternyata kebakara tidak benar –benar tejadi melainkan hanya simulasi kegiatan BSB (brigade Siaga Bencana) penanggulanga kebakaran ini merupakan kerjasama dari instalasi Diklat dan PSDM dengan tim K3RS yang bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan dan kesigapan seluruh komponen RSUD Ajibarang dalam menghadapi bencana kebakaran atau kondisi gawat darurat serta untuk menyegarkan kembali ketrampilan karyawan dann karyawai RSUD Ajibarang dalam menangani kondisi gawat darurat pada umumnya dan menanggulangi kebakaran pada khususnya, sehingga kegiatan simulasi ini dilakukan tanpa ada pemberitahuan untuk melihat kesigapan seluruh komponen rumah sakit karena kondisi darurat atau bencana biasa terjadi kapan saja dan dimana saja. Area perkantoran dipilih karena merupakan area yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan sehingga meskipun ada kegiatan simulasi tapi pelayanan di rumah sakit tidak terganggu. Selain itu kegiatan simulasi ini juga bertujuan untuk mengevaluasi apakah petugas emergensi di masing–masing unit telah bertugas sesuai pembagian tugas yang ditentukan, sebagaimana telah diketahui di RSUD Ajibarang telah ada pembagian tugas emergensi di tiap unit yang dituliskan di papan kode emergensi dimana uraian tugasnya adalah untuk helm kuning bertugas sebagai leader dan mengevakuasi pasian atau korban, helm merah bertugas memadamkan api, helm putih bertugas menyelamatkan dokumen dokumen penting, dan helm biru bertugas mematikan panel listrik dan menyelamatkan aset aset penting.
RSUD Ajibarang telah menjadi rumah sakit yang terakreditasi paripurna. Sesuai dengan amanat Komisi Akreditasi Rumah sakit (KARS) bahwa rumah sakit diharapkan untuk dapat menjadikan mutu dan keselamatan pasien menjadi tujuan dalam pelayanan. Banyak komponen yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan tujuan ini. Beberapa program pelayanan dalam rumah sakit pun telah disusun untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut. Standar Akrediatsi Rumah sakit yang merinci perihal keselamatan adalah Standar manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK). Dalam standar ini, Rumah sakit diwajibkan memiliki tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3RS). Beberapa hal yang diuraikan dalam program K3RS diantaranya adalah Keamanan dan Keselamatan, Manajemen Emergensi Atau Kedaruratan Bencana, Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Sistem Utility dan Sistem Kunci, Manajemen Fasilitas Fisik dan Peralatan Medis, Pengolahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Tim K3 Rumah Sakit ini cakupan kerjanya sangat luas, tidak hanya menjamin keselamatan untuk penghuni Rumah Sakit tetapi tanggungjawab Tim K3RS hingga pada keamanan gedung, lantai, air, listrik dan sarana pendukung pelayanan Rumah Sakit lainnya. Kegiatan simulasi ini merupakan kegiatan rutin dari TIM K3RS sebagai program untuk mewujudkan dan meningkatkan mutu keamanan dan keselamatan di rumah sakit sesuai dengan amanat KARS.
Pada saat evaluasi di titik kumpul Bapak Hasto selaku ketua kegiatan memohon maaf bila kegiatan ini membuat sedikit terganggu rutinitas dan kegiatan lainnya. Kegiatan simulasi ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terutama dari direktur RSUD ajibarang dr. Dani Esti Novia yang juga ikut terlibat dalam simulasi, melaui arahannya beliau mengatakan semoga bencana tidak terjadi di RSUD Ajibarang kalupun terjadi diharapkan semua komponen sigap dan siap serta dapat berperan sesui tupoksi masing- masing dan SPO yang berlaku, beliau juga mengapresiasi kesigapan petugas kode emergenci dalam penanggulangan kebakaran meskipun hanya simulasi. Kepala diklat dr. Igun Winarno, SpAn mengevaluasi bahwa tinggkat kepercayaan dari 777 yang memberitahukan adanya code red yang masih lemah, padahal ini titik awal sebuah proses penanganan sesuai SPO bisa berjalan dengan cepat, tetapi hal yang perlu diacungi jempol adalah petugas helm merah dari unit sekitar yang dengan segera berbondong menuju sumber api.
Meskipun simulasi berjalan lancar tapi masih banyak hal yang harus dievaluasi dan ditingkatkan , diharapkan selanjutnya tim K3RS dan diklat menyelenggarakan kegiatan kegiatan yang dapat meningkatkan mutu keamanan dan keselamatan di rumah sakit sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Ajibarang.
Sekian liputan kami mengenai kegiatan Simulasi Brigade Siaga Bencana Kebakaran di RSUD Ajibarang. Bagi anda yang tertarik mengikuti kegiatan terbaru di RSUD Ajibarang bisa mengikuti kami malalui instagram @rsud.ajibarang.ceria, atau melalui facebook Rsud Ajibarang. Salam hangat dari kami tim K3 RSUD Ajibarang.
Wassalamu'alaikum warahmatullohi wabarokatuh.
by pepha n tim K3RS